Nusa Dua, Bali, (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan Hong Kong berencana membuka kantor perwakilan ekonomi di Jakarta, Indonesia, guna mempererat hubungan ekonomi kedua belah pihak.

"Rencananya otoritas Hong Kong akan berencana untuk membuka kantor perwakilan ekonominya di Jakarta,sebagai wujud dari tekad mereka untuk meningkatkan hubungan ekonomi antara Hong Kong China dengan Indonesia," katanya kepada Antara, saat mendampingi Presiden meninjau BNDCC Nusa Dua, Bali, Minggu malam.

Rencana tersebut menurut dia, telah disampaikan oleh delegasi Hongkong yang dipimpin Direktur Kantor Kepala Administrasi Hong Kong atau Director of Chief Executive`s Office Edward Yau Tang Wah kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat pertemuan bilateral di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Minggu sore.

"Bapak Presiden menyambut baik rencana tersebut," katanya.

Namun demikian, ia belum mengetahui kapan hal itu akan diwujudkan. "Belum tahu saya," katanya.

Marty menambahkan, dalam pertemuan bilateral tersebut kedua belah pihak terutama membicarakan perdagangan dan investasi. Hong Kong, menurut Marty memiliki peran khusus dalam perekonomian, khususnya sebagai jembatan perekonomian ke China.

"Khususnya bagaimana bisa mengoptimalkan peran khusus Hongkong sebagai suatu perekonomian sebagai pintu ke Tiongkok, karena Hong Kong memiliki peran khusus memiliki kapasitas khusus yang bisa memfasilitasi, bermitra dengan kita sebagai akses ke perekonomian Tiongkok," katanya.

Ia menambahkan, disamping meningkatkan perdagangan dan investasi, pertemuan tersebut juga membahas masalah warga negara Indonesia di Hong Kong yang jumlahnya diperkirakan mencapai 120 ribu jiwa.

"Dan bapak Presiden menyampaikan terima kasih atas penerimaan dalam hal ini terhadap warga negara kita di sana," katanya.

Sementara itu dalam pertemuan bilateral yang berlangsung Minggu sore tersebut Presiden Yudhoyono didampingi Menteri Luar Negeri Martu Natalegawa, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam dan Menteri Perindustrian MS Hidayat.

Sedangkan Yau Tang dalam pertemuan ini didampingi antara lain, Direktur Umum Perdagangan dan Perindustrian Kenneth Mak Ching Yu dan Direktur Layanan Informasi Michael Wong Wai Lun.