Pengembangan ekonomi kreatif penting bagi kawasan
6 Oktober 2013 20:17 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Mari Pangestu (kanan) dan Sekretaris Jenderal United Nations World Tourism Organization (UNWTO), Taleb Rifai (kiri), dan memberikan keterangan pers mengenai kemudahan visa terhadap penyerapan tenaga kerja di Nusa Dua, Bali, Jumat (4/10). Menurut UNWTO dan World Travel & Tourism Council (WTTC) menunjukkan bahwa kemudahan visa dapat membuka hingga 2,6 juta lapangan kerja baru di ekonomi-ekonomi APEC pada tahun 2016. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - "Komitmen satu negara mengembangkan ekonomi kreatif sangat penting bagi Asia Pasifik karena telah terbukti memberikan manfaat nyata dengan sumber daya yang tidak terbatas," kata Presiden Korea Selatan, Park Geun-Hye.
"Telah terungkap bagaimana efek (ekonomi kreatif) sangat penting bagi pertumbuhan, mungkin ada paket ekonomi yang bisa mengatasi tantangan ekonomi. Tapi, ekonomi kreatif juga memiliki peran penting bagi daya saing," kata Park, pada pidatonya menjelang diskusi di APEC CEO Summit, Nusa Dua, Bali, Minggu.
Park mencontohkan bagaimana bangsanya berinovasi dan sangat bersemangat dalam membuat produk seni dengan mengupayakan pemasarannya yang dapat menembus pasar global. Inovasi dan kreativitas, lanjut Park, menjadi kunci dalam stagnasi ekonomi.
Salah satu contohnya, ujar Park, ketika bangsa Korsel mempopulerkan gaya Gangnam Style dengan berinovasi memanfaatkan masifnya penggunaan media sosial untuk menyebarkan hal itu.
"Masyarakat Korea Selatan telah membuktikan hal itu," ujarnya.
Dalam kerangka semangat menjalin pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan merata, Park menyebut ekonomi kreatif merupakan jalan yang inheren dalam pengembangan ekonomi.
Dia juga menyatakan siap membagi wawasan dan pengalaman dalam pengembangan ekonomi kreatif dengan bangsa bangsa-bangsa lain di kawasan.
Indonesia, telah menjajaki kerja sama dengan Korsel di bidang ekonomi kreatif. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Pangestu, telah melakukan kunjungan kerja ke Seoul, Korea Selatan pada 9--10 September 2013.
Pangestu menyebut, Indonesia akan menjalin kerja sama terkait pertukaran informasi, pengalaman, dan menciptakan iklim yang kondusif dalam pengembangan ekonomi kreatif, pelatihan dan peningkatan kapasitas, serta memfasilitasi kerja sama antara pihak swasta di kedua negara.
"Telah terungkap bagaimana efek (ekonomi kreatif) sangat penting bagi pertumbuhan, mungkin ada paket ekonomi yang bisa mengatasi tantangan ekonomi. Tapi, ekonomi kreatif juga memiliki peran penting bagi daya saing," kata Park, pada pidatonya menjelang diskusi di APEC CEO Summit, Nusa Dua, Bali, Minggu.
Park mencontohkan bagaimana bangsanya berinovasi dan sangat bersemangat dalam membuat produk seni dengan mengupayakan pemasarannya yang dapat menembus pasar global. Inovasi dan kreativitas, lanjut Park, menjadi kunci dalam stagnasi ekonomi.
Salah satu contohnya, ujar Park, ketika bangsa Korsel mempopulerkan gaya Gangnam Style dengan berinovasi memanfaatkan masifnya penggunaan media sosial untuk menyebarkan hal itu.
"Masyarakat Korea Selatan telah membuktikan hal itu," ujarnya.
Dalam kerangka semangat menjalin pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan merata, Park menyebut ekonomi kreatif merupakan jalan yang inheren dalam pengembangan ekonomi.
Dia juga menyatakan siap membagi wawasan dan pengalaman dalam pengembangan ekonomi kreatif dengan bangsa bangsa-bangsa lain di kawasan.
Indonesia, telah menjajaki kerja sama dengan Korsel di bidang ekonomi kreatif. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Pangestu, telah melakukan kunjungan kerja ke Seoul, Korea Selatan pada 9--10 September 2013.
Pangestu menyebut, Indonesia akan menjalin kerja sama terkait pertukaran informasi, pengalaman, dan menciptakan iklim yang kondusif dalam pengembangan ekonomi kreatif, pelatihan dan peningkatan kapasitas, serta memfasilitasi kerja sama antara pihak swasta di kedua negara.
Pewarta: Indra Pribadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: