Washington (ANTARA News) - Pasukan Amerika Serikat menangkap Abu Anas al-Libi, seorang mata-mata Al Qaida yang telah lama dicari atas tuduhan terlibat dalam serangan-serangan bom terhadap kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania, kata seorang pejabat, Sabtu.

"Sebagai hasil dari satu operasi kontra-terorisme AS, Abu Anas al-Libi kini telah ditangkap oleh militer AS di satu lokasi di dekat Libya," kata juru bicara Pentagon George Little dalam satu pernyataan, sebagaimana dilaporkan AFP.

Operasi untuk menangkap tersangka itu, dilancarkan dengan sepengetahuan pemerintah Libya, kata seorang pejabat kepada stasiun televisi CNN.

Di Tripoli, satu sumber yang dekat dengan al-Libi mengemukakan kepada AFP ia "diculik di dekat rumahnya setelah Shalat Subuh oleh satu kelompok pria bersenjata".

Badan keamanan Libya mengatakan mereka tidak tahu tentang penculikan atau penangkapan orang itu.

Penangkapan al-Libi itu adalah bagian dari dua penyerbuan oleh pasukan operasi khusus AS, setelah kesatuan SEAL Angkatan Laut AS melancarkan serangan terpisah terhadap seorang pemimpin senior gerilyawan Ash Shabaab di Somalia Selatan, kendatipun tidak jelas apakah ia ditangkap atau dibunuh.

Pemerintah AS memberikan hadiah lima juta dolar AS bagi penangkapan al-Libi, yang masuk dalam daftar FBI (Biro Penyelidik Federal) sebagai "Teroris yang Paling Dicari" dan nama kelahirannya adalah Nazih Abdul Hamed Ar-Raghie.

Ia dituduh oleh Pengadilan Distrik AS di New York memegang peran penting dalam serangan-serangan bom terhadap kedutaan-kedutan besar AS di Dar Es Salaam dan Nairobi 7 Agustus 1998.

Serangan-serangan bom itu menewaskan lebih dari 200 orang.

Penangkapan terhadap al-Libi mengakhiri perburuan 15 tahun bagi mata-mata penting Al Qaida itu. Penangkapan itu membuka jalan bagi al-Libi, 49 tahun, untuk dibawa ke AS untuk diadili.


Penerjemah: Rafaat Nurdin