Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan upaya mewujudkan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing harus terus didorong. "Langkah pengembangan SDM yang mampu mengakselerasi pembangunan nasional harus terus diupayakan dan dipersiapkan secara matang, antara lain, melalui transformasi SMK yang lebih baik," kata Lestari dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Lestari Moerdijat menyebutkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 7,99 juta pengangguran di Indonesia per Februari 2023. Dari jumlah tersebut, terbanyak lulusan SMK sebanyak 9,60 persen.
Menurut dia, jumlah itu cenderung turun jika dibandingkan dengan catatan Februari 2022 yang sebesar 10,38 persen dan sebesar 11,45 persen pada tahun 2021.
Berdasarkan data tersebut, kata Rerie (sapaan akrab Lestari), sejumlah langkah peningkatan kualitas SMK harus secara konsisten agar pola pengajarannya mampu menghasilkan lulusan sesuai dengan harapan.
Rerie juga mendorong agar upaya transformasi SMK mampu meningkatkan persentase lulusan yang bisa bekerja dan berwirausaha, berkemampuan bahasa asing, dan meningkatkan jumlah praktisi industri mengajar di SMK.
Selain itu, Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI berharap sektor industri mampu meningkatkan kontribusinya dalam pengembangan SMK.
Ia berpendapat bahwa peningkatan kualitas pendidikan vokasi merupakan langkah penting dalam melahirkan SDM yang lebih berdaya saing dan sesuai dengan kebutuhan industri.
"Dengan demikian, dapat berkontribusi signifikan dalam mengakselerasi pembangunan nasional," pungkasnya.
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Pemerataan pendidikan harus jadi perhatian serius
Baca juga: MPR RI dorong upaya pelestarian budaya demi perkuat eksistensi bangsa
MPR sebut transformasi SMK jadi lebih baik harus konsisten
1 Maret 2024 18:50 WIB
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. ANTARA/HO-MPR
Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024
Tags: