Hal itu disampaikan Caroline untuk merespons program simulasi makan siang gratis di Kabupaten Tangerang, Banten, yang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pada Kamis (29/2).
"Publik perlu lebih kritis dalam merespons berbagai narasi yang muncul usai pilpres agar tidak terjadi kesalahpahaman atau juga klaim sepihak atas program-program yang bukan bagian dari realisasi janji kampanye," kata Caroline saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Jumat.
Sementara itu, Caroline menjelaskan simulasi program makan siang gratis tersebut tidak terkesan politis karena merupakan program dari Pemerintah Kabupaten Tangerang.
"Akan tetapi, karena mirip dengan program yang diusung salah satu pasangan calon Pilpres, maka seolah-olah ini uji coba dari janji kampanye pasangan calon tersebut," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Tangerang libatkan UMKM dalam program Makan Gratis
Baca juga: Gibran sebut program makan siang gratis baru uji coba
Baca juga: Menkop minta UMKM dilibatkan dalam program makan gratis
Ia mengungkapkan, simulasi program makan siang gratis yang dilangsungkan di sekolah negeri di daerah Kabupaten Tangerang ini akan menjadi percontohan bagi daerah lain apabila program tersebut sudah terealisasikan.
"Karena sekolah ini volunteer, jadi kita membuka siapa saja yang membuka volunteer ini. Jadi pak bupati menyiapkan tiga tipe sekolah yang ada di sini, yaitu perkotaan, pedesaan dan pesisir," ujarnya.
Adapun pemerintah pusat mulai mendiskusikan anggaran program makan siang gratis pada pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 di rapat kabinet.
Namun, dari hasil rapat tersebut belum ada keputusan lebih lanjut mengenai skema anggaran program makan siang gratis yang diusulkan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Program makan siang gratis merupakan salah satu program unggulan dari pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.