Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian mengharapkan produsen furnitur meningkatkan nilai ekspor produknya sehingga bisa ikut menikmati pertumbuhan industri mebel dan kerajinan dunia.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita dalam keterangannya di Jakarta, Jumat mengatakan pasar furnitur dunia pada 2023 mencapai 629 miliar dolar AS dan diperkirakan meningkat 5 persen pada tahun ini.

Beberapa tren yang akan mendorong pertumbuhan industri furnitur dan kerajinan, lanjutnya, antara lain peningkatan belanja furnitur secara online, semakin canggihnya industri 4.0 berbasis teknologi, tingginya permintaan akan furnitur sustainable, dan meningkatnya kebutuhan akan furnitur fungsional, ergonomis dan customized.

"Para pemain industri harus bekerja sama untuk merealisasikan target ekspor produk furnitur kita," ujarnya pada ajagn pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2024 yang berlangsung di Jakarta selama 29 Februari - 3 Maret 2024.

Indonesia, menurut dia, memiliki banyak keunggulan misalnya dalam hal ketersediaan bahan baku, keunikan desain dan inovasi produk, kemampuan SDM, dan lain-lain.

Untuk itu, Reni menegaskan pemerintah akan mengawal dan mendukung pertumbuhan industri mebel dan kerajinan melalui kebijakan yang pro industri.

"Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan ketersediaan bahan baku, pemberian insentif untuk investasi dan ekspor, dan dukungan terhadap berbagai upaya promosi, termasuk penyelenggaraan IFEX ini," ujarnya.

Ia berharap IFEX terus menjadi pameran furnitur B2B terdepan di dunia yang menjadi acuan bagi para pemain industri furnitur dunia, selain itu juga mengajak pemain industri untuk menampilkan produk berkualitas, stylish, sustainable, dan ramah lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan buyers.

Baca juga: Asmindo bahas pengembangan industri furnitur Indonesia di CAFA

Baca juga: Kemenkop: Industri mebel tingkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri


Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur menyatakan IFEX 2024 ditargetkan menarik 13 ribu pengunjung dari 100 lebih negara di dunia.

IFEX juga diharapkan memberikan kontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sektor industri furnitur dan kerajinan.

Setiap tahun IFEX, lanjutnya, memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi pertumbuhan industri dan pertumbuhan ekonomi secara umum. Kami yakin tahun ini pun IFEX bisa memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi kita.

"Produk-produk unggulan yang ditampilkan pada IFEX selalu menjadi incaran buyers internasional dan nilai ekonomi yang dihasilkan dari nilai ekspor cukup tinggi," ujar Sobur.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan sekitar 5 persen ia yakin industri furnitur bisa terus menunjukkan kinerja yang positif sepanjang 2024.

Dengan tema "Reflection on Culture, Experiencing the Comfort, Adapting to Sustainability, dan Leading the Innovation (REAL), melalui IFEX 2024, HIMKI mengajak pelaku industri untuk menciptakan produk inovatif dengan desain yang kental dengan nilai budaya dan keindahan alam Indonesia sekaligus tetap mengedepankan kenyamanan.

Wakil Ketua Umum Bidang Promosi dan Pemasaran HIMKI Djujuk Aryati, menambahkan selain pasar-pasar tujuan ekspor tradisional seperti Amerika dan Eropa, pihaknya juga terus mengembangkan tujuan ekspor ke emerging market seperti India, Timur Tengah, dan Afrika.

"Penyelenggaraan IFEX menjadi platform yang tepat untuk memperkenalkan dan mendorong ekspor produk furnitur dan kerajinan Indonesia ke pasar ekspor di atas," katanya.

Baca juga: Asmindo sebut permintaan industri mebel meningkat pesat

Baca juga: Kemendag: Sembilan peserta LBEC raih transaksi Rp3,87 miliar di Jerman