Jakarta (ANTARA) - Pembeli mobil yang tidak yakin apakah akan beralih ke kendaraan listrik atau tidak, biasanya khawatir tentang ketersediaan infrastruktur pengisian daya sebagai faktor utama yang menjadi pertimbangan.

Melansir Carscoops pada Jumat (1/3), pabrikan Ford telah mulai mengatasi kekhawatiran tersebut dengan memberikan pemilik kendaraan listriknya akses ke ribuan Tesla Supercharger di seluruh Amerika Utara, dan mengklaim bahwa ini adalah merek non-Tesla pertama yang mengakses stasiun tersebut.

Ford telah membuka pendaftaran untuk skema yang memberikan kebebasan kepada pemilik pickup Mustang Mach-E dan F-150 Lightning 2021-2024 untuk mengisi daya di lebih dari 15.000 Supercharger dengan menggunakan adaptor khusus.

Baca juga: Supercharger 600 kW Huawei disebut sebagai pesaing Tesla V4

Pemilik lama, ditambah siapa pun yang membeli Ford baru memiliki waktu hingga 30 Juni untuk mengajukan permohonan adaptor secara gratis.

Setelah tanggal tersebut akan tetap tersedia, tetapi dikenakan biaya sebesar 230 dolar AS atau sekitar Rp 3,6 juta.

Adaptor ini menggandakan secara virtual jumlah pengisi daya cepat yang tersedia di BlueOval Charge Network, sehingga totalnya menjadi 28.000 di Amerika Utara, di mana pengemudi sudah memiliki akses ke 98.000 pengisi daya yang lebih lambat.

Namun mulai tahun depan Ford akan melengkapi kendaraan listrik barunya dengan konektor NACS, yang berarti hanya pengemudi Mach-E dan Lightning lama yang memerlukan adaptor tersebut.

Baca juga: Tesla buka stasiun Supercharger, boleh dipakai EV merek lain

Pemilik kendaraan dapat menemukan dan memesan Supercharger dengan cara yang sama seperti pengisi daya lainnya di jaringan BlueOval dengan menggunakan aplikasi FordPass atau melalui aplikasi Charge Assist, yang akan segera berganti nama menjadi Public Charge di layar sentuh EV mereka.

Fungsionalitas Plug & Charge berarti tidak perlu dikhawatirkan lagi dengan kartu kredit.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Elon dan tim Tesla atas kolaborasi erat mereka dan kepemimpinan Tesla dalam membantu mengubah kehidupan begitu banyak pelanggan kendaraan listrik melalui peningkatan akses pengisian daya,” kata Presiden dan CEO Ford Jim Farley.

Baca juga: Pemilik EV di Australia diizinkan gunakan Supercharger milik Tesla