Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Perairan negara-negara ASEAN belum bebas sama sekali dari perompakan, "Karena itu Jepang ingin mendorong dialog serta peningkatan kapasitas tentang pemberantasan perompakan ini," kata Deputi Direktorat Jenderal Diplomasi Publik dan Pers Kementerian Luar Negeri Jepang, Mizushima Koichi, di Nusa Dua, Jumat malam.




Di sela pelaksanaan putaran KTT APEC 2013, kata dia, Jepang termasuk satu anggota ekonomi APEC yang sangat peduli pada keamanan perairan kawasan.




Dia menyitir data organisasi maritim dunia berkedudukan di Singapura bahwa pada 2012 terjadi 112 perompakan dan Januari-Juni 2013 sebanyak 52 kali.




"Dari angka itu, 71 kali terjadi di perairan Indonesia pada 2012 dan 38 kali pada Januari-Juni tahun ini," kata Mizushima. Dia mendampingi Menteri Luar Negeri Jepang, Kishida Fumio, dalam kunjungannya ke Bali terkait KTT APEC 2013 ini.




Di Nusa Dua, Kishida berbicara bilateral dengan kolega Indonesianya, Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, selain dengan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Hatta Radjasa.




Dalam kaitan dengan pelaksanaan putaran KTT APEC 2013, di Nusa Dua, Bali, pada 1-8 Oktober ini, peningkatan konektivitas kawasan menjadi hal pokok yang ingin dicapai bersama Bogor Goals dan peningkatan pertumbuhan berkelanjutan dan merata.




"Jepang memandang Indonesia adalah mitra strategis, memiliki kemampuan dalam hal ini, dan penting. Secara konkret, bentuk yang kami tawarkan adalah peningkatan kapasitas," kata Mizushima.