Depok (ANTARA) - Dua belas mahasiswa Departemen Arsitektur (DA) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) ikut memamerkan hasil karyanya pada acara ARCH:ID dengan mendorong inovasi penyelesaian masalah evolusi perkotaan.

"Karya yang kami pamerkan mendorong inovasi dalam penyelesaian masalah multidisiplin yang mencakup aspek verticality, mobilitas, dan teknologi, dengan tujuan menyumbangkan pemikiran kritis dan solusi yang berkelanjutan bagi evolusi perkotaan di masa depan," kata salah seorang mahasiswi UI Shinta Annisa di Kamus UI Depok, Kamis

Acara ARCH:ID merupakan forum arsitektur yang digagas oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan diselenggarakan untuk keempat kalinya tahun ini dengan mengangkat tema PLACEMAKING: TOLERANCE.

Karya mahasiswa FTUI yang dipamerkan adalah Carbon Tower oleh Aisyah Az Zahra, Go(l)d Damn! oleh Alya Widha, Grow Up! oleh Arilatania Fanesa, Teraverti oleh Dendang Belantara, Tarzoo oleh Dzikra Alfiati.

Baca juga: Dekan FTUI sebut biomassa berperan penting kurangi emisi karbon

Baca juga: FTUI perluas jaringan kerjasama dalam bidang keamanan siber


Selanjutnya Tirta Sajege oleh Felicia Felim, Hemo;sync oleh Koming Sawitri, U-Tuber oleh Ladifta Arindra Chandra, Ume Naje oleh M. Arief Kurniawan, Cleanse oleh Nadhira Dwiathayya, Modumosa oleh Nisrina Ismu, dan Waste Respiratory oleh Shinta Annisa.

Sementara itu, Ketua Departemen Arsitektur FTUI Dr. Ir. Achmad Hery Fuad, M.Eng., mengatakan The Fourth Edition of ARCH:ID merupakan forum arsitektur sekaligus acara perdagangan yang diselenggarakan setiap tahun.

Acara industri ini tidak hanya menawarkan kegiatan dan program menarik, tetapi juga menjadi tempat ideal bagi arsitek, pembangun, dan para pemangku kepentingan lainnya untuk bersatu, bekerja sama, dan membangun jaringan yang kuat.

Departemen Arsitektur FTUI sangat mendukung terselenggaranya acara tersebut dan berharap dapat menarik lebih banyak minat masyarakat umum terhadap karya arsitektur dan melihat dampaknya bagi masyarakat luas, kata Dr. Ir. Achmad.

ARCH:ID, dipandu oleh para kurator ternama seperti Ar. Yacobus Gatot S. Surarjo, IAI, Ar. Nelly Daniel, IAI, dan Ar. I Ketut Dirgantara, IAI, tidak hanya menghadirkan pameran dan konferensi kelas dunia, tetapi juga berbagai program dan konten menarik seperti Seri Obrolan ARCH:ID, Obrolan Tuju-Tuju, dan Adopsi BIM.

Para ahli dan pemimpin pemikiran industri akan berbagi pengetahuan mereka, menjadikan setiap acara ARCH:ID sebagai pengalaman yang luar biasa.*

Baca juga: Mahasiswa asing di UI antusias belajar gamelan

Baca juga: UI kukuhkan 93 guru besar selama tahun 2023