Yang usaha, yang beramal di balik Kebakaran Jelambar
4 Oktober 2013 20:05 WIB
Warga menyelamatkan benda berharga miliknya saat kebakaran melanda pemukiman padat penduduk di Jelambar, Jakarta Barat (ANTARA/Zabur Karuru)
Jakarta (ANTARA News) - Beberapa pencari besi tua ditemui di beberapa titik bekas kebakaran di Jalan Pangeran TB Angke, RW 10, Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, sementara beberapa orang lainnya menyingkirkan barang-barang tersisa yang bisa membahayakan orang lainnya.
Para pencari besi tu mengaku mencari besi di situ untuk dijual kembali kepada para pengepul besi.
"Kami mencari sisa-sisa kebakaran terutama besi, siapa tahu aja bisa dijual. Terlebih kami juga secara tidak langsung ikut membersihkan lokasi bekas kebakaran," kata Parjo (69 tahun), di lokasi bekas kebakaran, Jumat.
Sebaliknya, beberapa pemilik rumah mengais-ngais tumpukan arang bekas kebakaran.
"Siapa tahu aja ada yang masih bisa dipakai. Barusan saya dapat sandal yang ternyata masih bisa digunakan," kata Nana (36 tahun).
Warga lainnya sibuk membereskan tumpukan kayu berwujud setengah arang. Mereka membersihkan sisa kebakaran dan memastikan arang-arang itu tak mencelakai orang yang lewat.
"Banyak paku di kayu-kayu ini. Saya singkirkan dan cabutin biar tidak terinjak orang," kata Afif.
Sementara itu, salah seorang korban bernama Nani (56) mengaku pasrah dengan bencana yang menghancurkan rumah miliknya dan saudara-saudaranya yang asal Surakarta itu.
Dia mengaku bencana ini membernya tekanan mental yang berat, apalagi kebakaran itu melanda rumah-rumah saudaranya yang tinggal sekitar pabrik plastik yang menjadi pemicu kebakaran besar itu.
Nani mengaku tak sempat menyelamatkan harta bendanya saat kebakaran merusak pagi di hari Kamis itu (3/9).
Para pencari besi tu mengaku mencari besi di situ untuk dijual kembali kepada para pengepul besi.
"Kami mencari sisa-sisa kebakaran terutama besi, siapa tahu aja bisa dijual. Terlebih kami juga secara tidak langsung ikut membersihkan lokasi bekas kebakaran," kata Parjo (69 tahun), di lokasi bekas kebakaran, Jumat.
Sebaliknya, beberapa pemilik rumah mengais-ngais tumpukan arang bekas kebakaran.
"Siapa tahu aja ada yang masih bisa dipakai. Barusan saya dapat sandal yang ternyata masih bisa digunakan," kata Nana (36 tahun).
Warga lainnya sibuk membereskan tumpukan kayu berwujud setengah arang. Mereka membersihkan sisa kebakaran dan memastikan arang-arang itu tak mencelakai orang yang lewat.
"Banyak paku di kayu-kayu ini. Saya singkirkan dan cabutin biar tidak terinjak orang," kata Afif.
Sementara itu, salah seorang korban bernama Nani (56) mengaku pasrah dengan bencana yang menghancurkan rumah miliknya dan saudara-saudaranya yang asal Surakarta itu.
Dia mengaku bencana ini membernya tekanan mental yang berat, apalagi kebakaran itu melanda rumah-rumah saudaranya yang tinggal sekitar pabrik plastik yang menjadi pemicu kebakaran besar itu.
Nani mengaku tak sempat menyelamatkan harta bendanya saat kebakaran merusak pagi di hari Kamis itu (3/9).
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: