Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup turun sebesar 29,29 poin atau 0,66 persen ke posisi 4.389,35 seiring dengan aksi ambil untung pelaku pasar.

Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 5,89 poin (0,76 persen) ke level 732,91.

"Setelah indeks BEI mengalami penguatan, pelaku pasar mencoba untuk mengambil posisi ambil untung, pelaku pasar saat ini cenderung melakukan transaksi jangka pendek," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan mayoritas bursa saham di kawasan Asia yang juga berada di area negatif menambah faktor tekanan bagi indeks BEI.

Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah, menambahkan jika IHSG naik beruntun maka potensi aksi ambil untung cukup terbuka.

Namun, lanjut dia, sentimen positif dari internal masih akan menjadi faktor yang baik bagi indeks BEI. Sentimen AS terkait penghentian sebagian kegiatan pemerintahannya belum menjadi tekanan berarti bagi indeks bursa domestik.

Menurut dia, kondisi di AS dapat menjadi sinyalemen positif bagi indeks BEI ke depan, karena berpeluang terjadi dana asing masuk ke Indonesia.

"Pasalnnya, peringkat kredit Indonesia masih relatif terjaga," kata dia.

Kendati demikian, lanjut dia, pelaku pasar untuk tetap waspada karena sentimen AS sewaktu-waktu menjadi ancaman, yakni bila sampai 17 Oktober 2013 nanti tidak ada kesepakatan untuk menaikkan batas utang, maka pemerintah AS terancam gagal bayar.

Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 96.167 kali dengan volume mencapai 2,709 miliar lembar saham senilai Rp3,313 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 85 saham, melemah 166 saham, dan yang tidak bergerak harganya sebanyak 116 saham.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng melemah 75,86 poin (0,33 persen) ke level 23.138,54, indeks Nikkei-225 turun 132,94 poin (0,94 persen) ke level 14.024,31, dan Straits Times melemah 4,67 poin (0,17 persen) ke posisi 3.139,22.