Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Indonesia berharap dapat menghasilkan beberapa rencana aksi mengenai kemudahan visa dan perjalanan serta koordinasi lintasfora dalam membangun kerja sama antar-anggota Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).

Pada 2013, melalui Dialog Kebijakan Tingkat Tinggi mengenai Fasilitasi Wisata yang diselenggarakan di Bali, untuk pertama kalinya terdapat upaya koordinasi lintasfora.


"Kami berharap dapat menghasilkan beberapa rencana aksi mengenai kemudahan visa dan perjalanan," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Pangestu, dalam konferensi pers di sela-sela putaran KTT APEC 2013, di Nusa Dua, Bali, Jumat.



Pangestu menggarisbawahi, kepentingan pariwisata sebagai wahana membuka lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan di Asia Pasifik telah diakui oleh para pemimpin APEC yang ditandai dengan peluncuran APEC Travel Facilitation Initiative pada 2011.

"Tantangannya sekarang membangun kerja sama antara pejabat di bidang pariwisata, keuangan, bea cukai, imigrasi, keamanan, perhubungan, dan otoritas bandara di kelompok kerja-kelompok kerja berbeda-beda," katanya.

Laporan baru dari Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) dan World Travel & Tourism Council (WTTC) menunjukkan, kemudahan visa dapat membuka hingga 2,6 juta lapangan kerja baru bagi angota APEC pada 2016.

Menurut laporan yang disampaikan pada Dialog Kebijakan Tingkat Tinggi APEC (APEC High Level Policy Dialogue) di Bali, juga disebutkan ada tambahan 89 juta dolar Amerika Serikat dalam penerimaan wisata antarbangsa yang diperoleh dari 57 juta tambahan wisatawan yang mengunjungi tujuan wisata di APEC.