Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat(KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AD yang membahas terkait evaluasi internal guna mengantisipasi ancaman keamanan ke depannya.

Dia mengatakan jajaran pimpinan perlu mengikuti perkembangan permasalahan keamanan karena memiliki tanggung jawab dalam menjamin keselamatan anggotanya.


"Jadi kita perlu berdiskusi, mengupdate," kata Maruli saat berpidato pada kegiatan Rapim TNI AD di Balai Kartini, Jakarta, Kamis.

Menurutnya para pimpinan TNI AD harus selalu mengingat ancaman keamanan, baik yang sekarang terjadi saat ini, hingga berpuluh-puluh tahun ke depannya. Dia pun menginginkan para jajarannya itu terus melakukan evaluasi terkait latihan-latihan hingga perlengkapan para prajurit.

"Selama ini yang saya melihat, kita banyak nonton film, ini bagus, ini hebat, padahal cuaca, medan, kultur, cara mengatasi kita berbeda," katanya.

Dia mengatakan saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang saat ini masih mengatasi ancaman perlawanan secara gerilya. Di negara lain, menurutnya hal itu sudah hampir dibiarkan.

"Kalau kita bagaimana caranya harus bisa menguasai daerah tersebut," katanya.

Maka dari itu, menurutnya kegiatan diskusi dan koordinasi antar satuan untuk mengetahui perkembangan ancaman perlu lebih sering dilakukan. Hal itu juga menurutnya bermanfaat guna mengefisienkan anggaran belanja di lingkungan TNI AD.

Selain itu, saat ini menurutnya survei kepuasan publik menempatkan institusi TNI di peringkat teratas yakni sebesar 91 persen. Dia pun berharap hal tersebut tidak menurun di zamannya.

"Kalau saya lihat proses kita, kegiatan kita, saya optimistis bisa bertahan lah. Kata orang survei 90 persen itu sudah perfect," katanya.

Disamping itu, dia pun memberikan penghargaan kepada sejumlah satuan yang menerima predikat Wilayah Bebas Korupsi. Di antaranya yakni Akmil, Divif 2/Kostrad, Pussenkav, Korem 044/GAPO, Korem 073/MKT, Rindam XVI/PTM, Rumkit Tk.II Pelamonia, Menarhanud 1/Faletehan, dan Rumkit Tk.III Ciremai.
Baca juga: TNI AU samakan persepsi ke depan dalam Rapim 2024
Baca juga: Rapim TNI AL 2024 bahas pembangunan lantamal dan markas di IKN
Baca juga: 200 lebih alutsista buatan RI dipamerkan saat Rapim TNI-Polri 2024
Baca juga: Kasal: Perairan dekat IKN rawan perlu sensor awasi perlintasan