Jakarta (ANTARA) - Duta Baca Indonesia Heri Hendrayana Harris atau yang lebih dikenal dengan nama pena Gol A Gong mengisahkan pengalaman membaca yang bisa mengantarkan dirinya menjelajahi 20 negara secara gratis.
"Dari kebiasaan membaca, saya bisa menjelajahi 20 negara tanpa perlu keluar uang karena saya diundang sebagai duta baca," kata Gol A Gong dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dan diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.
Ia mengisahkan pengalamannya jatuh dari pohon pada saat kelas 4 Sekolah Dasar (SD) yang membuat tangan sebelah kirinya harus diamputasi dan justru menjadi momen titik balik dimana ia mengenal budaya membaca secara lebih mendalam.
"Saya dulu tinggal di Banten, kelas 4 SD jatuh dari pohon, dokter di tahun 1974 belum begitu banyak, akhirnya saya dibawa ke dukun, dan harus merelakan tangan kiri saya diamputasi, tetapi justru dari situlah saya belajar untuk berdaya dengan buku," ujar Gol A Gong.
Baca juga: Duta Baca Indonesia "Gol A Gong" dorong semangat literasi di madrasah Ia menyampaikan pengalamannya membaca buku dibiasakan oleh sang ayah, yang memberikan syarat bahwa dalam satu hari ia harus berolahraga dengan lari sambil memegang jok belakang vespa ayahnya, membaca buku, dan mendengarkan dongeng sebelum tidur.
"Buku membuat saya lupa kalau hanya bertangan satu dan tiga kebiasaan produktif yang diajarkan ayah itu, membuat saya lupa bahwa tangan saya tinggal satu," ucapnya.
Ia juga mengemukakan kebiasaan membaca menolongnya hingga ia berhasil diterima di salah satu media nasional untuk menjadi wartawan.
Sebelum menjadi Duta Baca Nasional, Gol A Gong juga pernah ditunjuk menjadi Instruktur Literasi Nasional dan Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Ia dinobatkan sejak 30 April 2021 menjadi Duta Baca Indonesia hingga tahun 2025 yang akan datang. Berbagai penghargaan juga telah diraihnya, antara lain penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka pada tahun 2007, Anugerah Kebudayaan Indonesia dari Kemendikbudristek tahun 2015, dan Tokoh Literasi Nasional dari Badan Bahasa pada tahun 2016.
Naskah film pertamanya juga telah tayang di layar lebar berjudul Balada Si Roy.
Baca juga: Penulis "Balada Si Roy" bersyukur karyanya difilmkan