"Dengan semakin baiknya proses persetujuan lingkungan diharapkan kegiatan investasi di Indonesia meningkat, sehingga lapangan pekerjaan semakin terbuka luas," ujarnya dalam acara sosialisasi percepatan persetujuan lingkungan di Jakarta, Kamis.
Instrumen perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dikembangkan baik di level perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, sampai level pengawasan dan penegakan hukum, tertuang dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Baca juga: Percepat laju investasi, KLHK targetkan 3.000 dokumen amdal tahun ini
Di sisi lain sesuai Pasal 33 ayat 4 Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan kegiatan perekonomian, seperti infrastruktur pelabuhan, waduk, ketenagalistrikan, jalan dan lain-lain, diselenggarakan berdasar prinsip berkelanjutan.
Sejak 3 November 2020 KLHK mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023.
Baca juga: KLHK catat permohonan persetujuan lingkungan naik signifikan
Menindaklanjuti amanat UU Cipta Kerja serta demi memastikan proses implementasi Peraturan Pemerintah 22 Tahun 2021 dapat berjalan secara maksimal, maka KLHK menerbitkan dua surat keputusan untuk mendukung regulasi tersebut.
Baca juga: Kementerian LHK luncurkan sistem digitalisasi persetujuan lingkungan
"Keputusan itu adalah jawaban kami terhadap isu bahwa proses persetujuan lingkungan tidak terstandar dan lama. Dalam pengaturan itu telah di atur proses persetujuan lingkungan beserta tata waktunya," kata Hanif Faisol.
Lebih lanjut dia menjelaskan kedisiplinan bersama sangat penting karena telah diatur tata waktu baik di level pemerintah dan tata waktu di pelaku usaha dan konsultan.
Baca juga: Kementerian LHK: Sistem Amdalnet atasi kelemahan prosedur birokrasi