Satgas Pangan Polda Sulteng pastikan stok beras cukup jelang Ramadhan
29 Februari 2024 10:31 WIB
Tim Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Sulteng bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulteng dan Disperindag Kota Palu melakukan inspeksi mendadak di Pasar Manonda, Kamis, (29/2/2024). ANTARA/HO-Humas Polda Sulteng
Palu (ANTARA) - Tim Satgas Pangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) memastikan ketersediaan stok beras cukup menjelang Ramadhan 1445 Hijriah. Kasubdit Industri Perdagangan (Indag) Ditreskrimsus Polda Sulteng Kompol Andi Syaiful di Palu, Kamis, mengatakan agar masyarakat tidak perlu panik terkait adanya tren kenaikan harga pada komoditas beras, khususnya beras premium.
"Kegiatan Tim Satgas Pangan untuk memantau ketersediaan bahan pokok beras dan bahan pokok penting lain juga dilakukan oleh satgas pangan tingkat kabupaten dan kota di Sulteng," katanya.
Tim Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Sulteng bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulteng dan Disperindag Kota Palu melakukan inspeksi mendadak di Pasar Manonda dan ritel modern ‘Grand Hero’ Kota Palu untuk memastikan ketersediaan bahan pokok di daerah itu.
Menurut dia, ketersediaan bahan pokok terutamanya stok beras masih mencukupi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadhan.
Oleh karena itu, Andi Syaiful mengimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir terkait stok beras di Palu dan Sulteng pada umumnya, karena akan segera masuk beras dari Jawa Timur sebanyak 10.000 ton dan beras impor sebanyak 45.000 ton ke gudang Bulog.
"Untuk masyarakat agar dapat mengkonsumsi beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) yang merupakan beras premium tetapi harga medium. Beras ini cukup banyak di gudang Bulog," ujarnya lagi.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng Donny Iwan Setiawan mengatakan, memonitor ketersediaan stok dan harga pasar merupakan kegiatan rutin Disperindag Sulteng untuk memastikan stok bahan pokok aman.
"Kami memantau seluruh ketersediaan kebutuhan stok pangan dalam kondisi aman, hanya saja ada pokok komoditi yang dua atau tiga minggu lalu seperti beras mengalami kenaikan harga, yakni harga beras premium menyentuh harga Rp15 ribu per kilogram sampai Rp16 ribu per kilogram," katanya.
Dia menyebut tren kenaikan harga tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor cuaca, faktor alam, keterlambatan masa tanam, dan tren pasar mendekati lebaran dan adanya permintaan meningkat.
"Kemungkinan masa panen di Sulawesi Tengah pada dua hingga tiga bulan ke depan. Kami prediksi pascalebaran tiba musim panen, harga beras akan kembali stabil," kata Donny.
Disperindag Sulteng juga memprediksi dalam satu bulan ke depan masih akan ada tren kenaikan, tetapi pihaknya memastikan untuk stok beras aman.
Donny juga mengimbau kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan beras SPHP Bulog sebagai alternatif beras premium yang ada di pasar dengan harga Rp11 ribu per kilogram.
Baca juga: Pemprov Sulteng bersiap salurkan beras ke 12 kabupaten
Baca juga: Bulog Sulteng memastikan ketersediaan beras SPHP memadai
"Kegiatan Tim Satgas Pangan untuk memantau ketersediaan bahan pokok beras dan bahan pokok penting lain juga dilakukan oleh satgas pangan tingkat kabupaten dan kota di Sulteng," katanya.
Tim Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Sulteng bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulteng dan Disperindag Kota Palu melakukan inspeksi mendadak di Pasar Manonda dan ritel modern ‘Grand Hero’ Kota Palu untuk memastikan ketersediaan bahan pokok di daerah itu.
Menurut dia, ketersediaan bahan pokok terutamanya stok beras masih mencukupi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadhan.
Oleh karena itu, Andi Syaiful mengimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir terkait stok beras di Palu dan Sulteng pada umumnya, karena akan segera masuk beras dari Jawa Timur sebanyak 10.000 ton dan beras impor sebanyak 45.000 ton ke gudang Bulog.
"Untuk masyarakat agar dapat mengkonsumsi beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) yang merupakan beras premium tetapi harga medium. Beras ini cukup banyak di gudang Bulog," ujarnya lagi.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng Donny Iwan Setiawan mengatakan, memonitor ketersediaan stok dan harga pasar merupakan kegiatan rutin Disperindag Sulteng untuk memastikan stok bahan pokok aman.
"Kami memantau seluruh ketersediaan kebutuhan stok pangan dalam kondisi aman, hanya saja ada pokok komoditi yang dua atau tiga minggu lalu seperti beras mengalami kenaikan harga, yakni harga beras premium menyentuh harga Rp15 ribu per kilogram sampai Rp16 ribu per kilogram," katanya.
Dia menyebut tren kenaikan harga tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor cuaca, faktor alam, keterlambatan masa tanam, dan tren pasar mendekati lebaran dan adanya permintaan meningkat.
"Kemungkinan masa panen di Sulawesi Tengah pada dua hingga tiga bulan ke depan. Kami prediksi pascalebaran tiba musim panen, harga beras akan kembali stabil," kata Donny.
Disperindag Sulteng juga memprediksi dalam satu bulan ke depan masih akan ada tren kenaikan, tetapi pihaknya memastikan untuk stok beras aman.
Donny juga mengimbau kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan beras SPHP Bulog sebagai alternatif beras premium yang ada di pasar dengan harga Rp11 ribu per kilogram.
Baca juga: Pemprov Sulteng bersiap salurkan beras ke 12 kabupaten
Baca juga: Bulog Sulteng memastikan ketersediaan beras SPHP memadai
Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: