Dia menjelaskan hingga saat ini ada dua investor yang telah berkomitmen menanamkan modal di lahan otorita Parapuar Labuan Bajo, senilai 16.2 juta dolar AS yaitu Dusit Internasional dan Eiger Indonesia.
"Eiger Indonesia dan Dusit Internasional dengan melihat potensi saat ini mereka membayangkan ini sebagai bisnis yang prospektif," katanya.
"Kita punya lahan yang masih cukup luas, kita punya 129 hektare yang sudah clear dan clean dalam pengertian si investor tinggal bawa dananya dan bisa mulai groundbreaking dan konstruksi dan lainnya," tambahnya.
Dia mengaku telah ada beberapa investor lokal yang tertarik dan saat ini dalam tahap pembicaraan.
"Mereka sedang lihat peluang ini mudah-mudahan kita bisa tindaklanjuti dan saya kira masih ada orang-orang kaya di Manggarai yang sudah sukses, dari NTT mungkin mereka harus kita kasih tahu bahwa ruang-ruang ini bisa dijadikan tempat mereka menanamkan modalnya dan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat, memberikan pekerjaan yang seluas-luasnya, kesempatan kerja bagi anak-anak kita," katanya.
Kawasan Parapuar, kata dia, disiapkan sebagai destinasi baru dan destinasi alternatif di Labuan Bajo dengan infrastruktur yang sangat siap dan menjadi insentif bagi investor
"Tentu ada persyaratan untuk meningkatkan infrastruktur yang ada seperti jaringan air, listrik dan jalan ini sudah sedang kami lakukan dengan kementerian lembaga yang lain," katanya.
Baca juga: BPOLBF siapkan SDM internal yang unggul dan profesional
Baca juga: BPOLBF: Parapuar diharapkan menambah lama tinggal wisatawan
Baca juga: Desa Wisata Wae Lolos ramai dikunjungi wisatawan
Baca juga: BPOLBF siapkan SDM internal yang unggul dan profesional
Baca juga: BPOLBF: Parapuar diharapkan menambah lama tinggal wisatawan
Baca juga: Desa Wisata Wae Lolos ramai dikunjungi wisatawan