BPBD minta perbaikan tanggul Sungai Pemali Brebes jadi prioritas
28 Februari 2024 20:51 WIB
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes Nushy Mansyur melaporkan kondisi terkini pascabanjir di Brebes, Jawa Tengah dalam siaran daring bertajuk “Teropong Bencana” Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dipantau di Jakarta, Rabu (28/2/2024). (ANTARA/M Riezko Bima Elko P)
Jakarta (ANTARA) - Perbaikan tanggul Sungai Pemali, Brebes, Jawa Tengah, yang jebol setelah dihantam banjir besar beberapa hari lalu harus menjadi prioritas dalam upaya penanggulangan dampak bencana oleh pemerintah daerah setempat.
Pernyataan itu diungkapkan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes Nushy Mansyur dalam siaran daring bertajuk “Teropong Bencana” Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Menurut Nushy, perbaikan tanggul hingga kokoh harus diprioritaskan karena jika tidak, maka pemukiman warga yang terdampak banjir akan semakin meluas ketika hujan deras kembali mengguyur daerah ini.
Berdasarkan hasil peninjauan tim BPBD, diketahui ada tiga tanggul yang harus diperbaiki itu, satu di antaranya terletak pada titik perbatasan antara Sungai Pemali – Sungai Gondang.
Baca juga: Pemprov Jateng: 7.000-an rumah terdampak banjir Brebes
Baca juga: Gubernur Jateng bantu perbaikan rumah korban banjir di Brebes
Hal demikian dikarenakan tim di lapangan menemukan bahwa banjir yang menggenangi 18 desa di tujuh kecamatan setinggi 1,5 - 2 meter lebih pada Ahad (24/2) itu diperparah akibat tanggul jebol.
Bahkan tim Pusdalops BPBD Brebes mencatat total ada 8.358 keluarga terdampak dan lebih dari 7 ribu rumah warga, kemudian 180 hektare sawah yang risak akibat banjir, jumlah ini lebih besar dibandingkan peristiwa sebelumnya.
Nushy menjelaskan, jebolnya ketiga tanggul menyebabkan limpahan air dari Sungai Pemali mengalir deras masuk ke pemukiman penduduk di Jatibarang, Larangan hingga Songgom dan sekitarnya. Padahal seharusnya saat kondisi normal bila debit air Sungai Pemali meningkat maka air akan mengalir masuk ke Sungai Gondang.
“Telah kami sampaikan. Dan untuk tahu betapa pentingnya upaya perbaikan ini dari kemarin sudah terlihat petugas tidak bisa berbuat banyak karena harus menunggu sampai air Sungai Pemali surut,” ujarnya.
Terlepas dari situ ia melaporkan, kondisi di lapangan saat ini sudah mulai membaik, karena air di beberapa wilayah yang jauh dari aliran sungai mulai surut sehingga sebagian warga yang mengungsi sudah bisa kembali ke rumah masing-masing.
Pusdalops BPBD Brebes mencatat pada hari ini tersisa tinggal 163 orang warga dari 934 orang yang mengungsi di Gedung Dewan dan kawasan Kolon Brebes. Sekaligus memastikan jumlah logistik masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok ratusan orang pengungsi itu setidaknya hingga dua pekan ke depan.*
Baca juga: Gubernur Jateng ajak enam pelajar pantau penanganan banjir
Baca juga: Menteri Basuki: Pemerintah akan keruk Kali Babakan Brebes
Pernyataan itu diungkapkan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes Nushy Mansyur dalam siaran daring bertajuk “Teropong Bencana” Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Menurut Nushy, perbaikan tanggul hingga kokoh harus diprioritaskan karena jika tidak, maka pemukiman warga yang terdampak banjir akan semakin meluas ketika hujan deras kembali mengguyur daerah ini.
Berdasarkan hasil peninjauan tim BPBD, diketahui ada tiga tanggul yang harus diperbaiki itu, satu di antaranya terletak pada titik perbatasan antara Sungai Pemali – Sungai Gondang.
Baca juga: Pemprov Jateng: 7.000-an rumah terdampak banjir Brebes
Baca juga: Gubernur Jateng bantu perbaikan rumah korban banjir di Brebes
Hal demikian dikarenakan tim di lapangan menemukan bahwa banjir yang menggenangi 18 desa di tujuh kecamatan setinggi 1,5 - 2 meter lebih pada Ahad (24/2) itu diperparah akibat tanggul jebol.
Bahkan tim Pusdalops BPBD Brebes mencatat total ada 8.358 keluarga terdampak dan lebih dari 7 ribu rumah warga, kemudian 180 hektare sawah yang risak akibat banjir, jumlah ini lebih besar dibandingkan peristiwa sebelumnya.
Nushy menjelaskan, jebolnya ketiga tanggul menyebabkan limpahan air dari Sungai Pemali mengalir deras masuk ke pemukiman penduduk di Jatibarang, Larangan hingga Songgom dan sekitarnya. Padahal seharusnya saat kondisi normal bila debit air Sungai Pemali meningkat maka air akan mengalir masuk ke Sungai Gondang.
“Telah kami sampaikan. Dan untuk tahu betapa pentingnya upaya perbaikan ini dari kemarin sudah terlihat petugas tidak bisa berbuat banyak karena harus menunggu sampai air Sungai Pemali surut,” ujarnya.
Terlepas dari situ ia melaporkan, kondisi di lapangan saat ini sudah mulai membaik, karena air di beberapa wilayah yang jauh dari aliran sungai mulai surut sehingga sebagian warga yang mengungsi sudah bisa kembali ke rumah masing-masing.
Pusdalops BPBD Brebes mencatat pada hari ini tersisa tinggal 163 orang warga dari 934 orang yang mengungsi di Gedung Dewan dan kawasan Kolon Brebes. Sekaligus memastikan jumlah logistik masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok ratusan orang pengungsi itu setidaknya hingga dua pekan ke depan.*
Baca juga: Gubernur Jateng ajak enam pelajar pantau penanganan banjir
Baca juga: Menteri Basuki: Pemerintah akan keruk Kali Babakan Brebes
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024
Tags: