Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, terus menggiatkan program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) melalui kegiatan pasar beras murah yang dilakukan di sejumlah pasar tradisional sebagai upaya mencegah kenaikan harga beras.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Triossy Juniarto di Batang, Rabu, mengatakan bahwa pada hari ini, pihaknya mendistribusikan sekitar 20 ton beras SPHP pada pedagang di pasar tradisional Batang dan Pasar Limpung.

"Ya, kami telah mendistribusikan 20 ton beras SPHP di dua pasar itu yang masing-masing mendapat jatah 10 ton beras. Kami berharap dengan kegiatan itu bisa mencegah kenaikan harga beras di pasar," katanya.

Ia yang didampingi Ahli Muda Analis Perdagangan Mursiti mengatakan beras SPHP ini dijual dengan harga eceran tertinggi Rp11 ribu per kilogram atau Rp55 ribu per kantong.

Operasi pasar beras murah itu, kata dia, bertujuan untuk menstabilkan harga beras di tengah kenaikan harga pangan yang terjadi menjelang Ramadan 2024.

Menurut dia, pihaknya akan melakukan pendistribusian beras stabilisasi pasokan dan harga pangan selama harga bahan pangan itu masih tinggi di pasaran.

Rencananya, kata dia, pihaknya akan menggelar operasi pasar beras murah di 10 titik di daerah itu agar harga beras bisa segera turun.

"Saat ini, harga beras medium di pasar masih mencapai Rp15 ribu per kilogram sedangkan beras premium Rp16 ribu per kilogram. Idealnya, harga beras sekitar Rp10.500 per kilogram hingga Rp11.500 per kilogram," katanya.

Dikatakan, harga beras di pasaran diperkirakan akan turun seiring dengan masuknya masa panen di beberapa daerah seperti Kabupaten Grobogan dan Kudus.

Namun, dia mengaku, bahwa para pedagang kini masih memiliki stok beras dengan harga tinggi yang harus dihabiskan atau dijual terlebih dahulu.

"Kami berharap operasi pasar ini dapat membantu meringankan beban masyarakat, khususnya menjelang Ramadan dan Lebaran 2024," katanya.

Baca juga: Batang lakukan pendampingan peternak sapi perah cukupi kebutuhan susu

Baca juga: Batang optimalisasikan jaringan telekomunikasi di wilayah tanpa sinyal