Jakarta (ANTARA News) - Menpora Roy Suryo di Jakarta, Kamis, menegaskan bahwa sudah saatnya olahraga tenis meja Indonesia untuk bangkit setelah selalu terpuruk dalam hampir satu dekade terakhir di arena SEA Games.

"Saya sangat berharap tenis meja Indonesia kembali mencetak atlet berprestasi seperti yang pernah dicapai Rossy Pratiwi atau Anton Suseno," kata Roy Suryo saat membuka turnamen terbuka kelompok umur yang digelar Pusat Pengembangan Pemuda dan Olahraga ( PON PON) bekerja sama dengan Perkumpulan Tenis Meja STONI di Cibubur Jakarta, Kamis.

Turnamen yang berlangsung sampai Sabtu (5/10) itu diikuti oleh 375 atlet dari 52 klub yang berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung dan Kalimantan Timur.

Mereka dibagi atas tiga kategori umur, yaitu pemula, kadet dan junior.

"Saya sangat mengapresiasi turmanen untuk anak-anak karena jarang yang menyelenggarakan. Semoga turnamen ini bisa menghasilkan atlet-atlet berprestasi," katanya.

Perpecahan

Roy kemudian secara tidak langsung menyinggung perpecahan yang terjadi di tubuh Pengurus Pusat Persatuan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia(PP PTMSI).

Di cabang sepak bola, Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) sudah bersatu dengan PSSI sehingga mereka bisa mendatangkan klub papan atas dunia. Saya harap hal yang sama juga terjadi di PTMSI," katanya.

Sementara itu Kepala PP PON Yuni Poerwanti menegaskan bahwa ia siap untuk mendukung cabang tenis meja untuk menggelar turnamen tersebut, terutama turnamen bagi atlet usia dini.

"Kita prihatin karena turnamen bagi atlet usia dini sangat kurang, padahal justru dari mereka sangat diharapkan untuk melanjutkan tongkat estafet dimasa datang," kata Yuni.

Turnamen terbuka tersebut juga menghadirkan mantan atlet nasional Faisal Rahman, Tonny Meringgi, serta peraih perunggu Paralympic London 2012 David Jacob.
(A032/a011)