Pindahan Ibu Kota
Menteri ATR/BPN AHY sebut cuaca di Ibu Kota Nusantara menyenangkan
28 Februari 2024 16:43 WIB
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan kunjungan kerja perdana ke lokasi pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. ANTARA/HO - Kementerian ATR/BPN
Jakarta (ANTARA) - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan cuaca di Ibu Kota Nusantara atau IKN, Kalimantan Timur menyenangkan.
"Cuacanya juga menyenangkan, penuh dengan tantangan tetapi pagi-pagi sejuk ya? Besok berarti bisa saya coba olahraga. Jadi nanti bisa harapannya bisa semakin hijau kalau sudah selesai pembangunan konstruksi, pasti akan lebih hijau dan sejuk lagi. Pohonnya makin besar rasanya makin nyaman," ujar AHY dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, melihat dari desainnya maka IKN merupakan kota yang layak huni dan dapat dikembangkan bukan hanya sebagai pusat pemerintahan namun juga pusat bisnis serta kegiatan internasional.
"Kalau melihat dari site map maupun desain yang dimiliki sejak awal, (IKN) ini menjadi kota yang mudah-mudahan ideal untuk dihuni dan juga dikembangkan, tidak hanya sebagai pusat pemerintahan tetapi juga sebagai pusat bisnis dan juga kegiatan-kegiatan internasional," katanya.
Terkait kesiapan untuk pindah dan tinggal di IKN mengingat tugasnya sebagai pembantu Presiden RI, AHY menyatakan bahwa dirinya siap untuk tinggal dan bertugas dimanapun.
"Kalau prajurit harus siap untuk tinggal dan bertugas dimanapun, saya prinsipnya saat ini sebagai pembantu presiden, saya ingin bersama-sama yang lainnya, tentunya Kabinet Indonesia Maju, kita ingin mengawal agar semua target pencapaian itu bisa kita wujudkan," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa pembangunan IKN merupakan pembangunan yang dilakukan secara bertahap dalam waktu jangka panjang.
"Kalau belum bisa terwujud semuanya, sesuatu yang juga sangat wajar. Karena tidak mungkin semua pembangunan berhenti atau tuntas dalam 1 atau 2 periode. Itulah yang kita harapkan ada sebuah keberlanjutan kepemimpinan nasional dan seterusnya di tingkat daerah. Artinya kalau beliau (Presiden RI) di sini kita semua harus siap disini. Dan dengan senang hati karena kita harus sukseskan," kata AHY.
Sebagai informasi, Berdasarkan Lampiran Rencana Induk IKN dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara menyatakan bahwa Indonesia telah menetapkan sasaran untuk masuk ke jajaran lima besar perekonomian terkuat di dunia dan memiliki pendapatan per kapita negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.
Sasaran itu dibangun di atas empat pilar utama Visi Indonesia 2045, yaitu pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.
Pemindahan Ibu Kota Negara dilakukan sebagai salah satu strategi untuk merealisasikan target ekonomi Indonesia 2045, yaitu pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui akselerasi pembangunan Kawasan Timur Indonesia.
Baca juga: Menteri ATR/BPN AHY: Kekuatan utama pembangunan IKN ada di investasi
Baca juga: Bangun IKN, BRI hadirkan layanan jasa perbankan bagi OIKN
Baca juga: OIKN: Badan Usaha Otorita disiapkan berperan terkait hunian MBR di IKN
"Cuacanya juga menyenangkan, penuh dengan tantangan tetapi pagi-pagi sejuk ya? Besok berarti bisa saya coba olahraga. Jadi nanti bisa harapannya bisa semakin hijau kalau sudah selesai pembangunan konstruksi, pasti akan lebih hijau dan sejuk lagi. Pohonnya makin besar rasanya makin nyaman," ujar AHY dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, melihat dari desainnya maka IKN merupakan kota yang layak huni dan dapat dikembangkan bukan hanya sebagai pusat pemerintahan namun juga pusat bisnis serta kegiatan internasional.
"Kalau melihat dari site map maupun desain yang dimiliki sejak awal, (IKN) ini menjadi kota yang mudah-mudahan ideal untuk dihuni dan juga dikembangkan, tidak hanya sebagai pusat pemerintahan tetapi juga sebagai pusat bisnis dan juga kegiatan-kegiatan internasional," katanya.
Terkait kesiapan untuk pindah dan tinggal di IKN mengingat tugasnya sebagai pembantu Presiden RI, AHY menyatakan bahwa dirinya siap untuk tinggal dan bertugas dimanapun.
"Kalau prajurit harus siap untuk tinggal dan bertugas dimanapun, saya prinsipnya saat ini sebagai pembantu presiden, saya ingin bersama-sama yang lainnya, tentunya Kabinet Indonesia Maju, kita ingin mengawal agar semua target pencapaian itu bisa kita wujudkan," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa pembangunan IKN merupakan pembangunan yang dilakukan secara bertahap dalam waktu jangka panjang.
"Kalau belum bisa terwujud semuanya, sesuatu yang juga sangat wajar. Karena tidak mungkin semua pembangunan berhenti atau tuntas dalam 1 atau 2 periode. Itulah yang kita harapkan ada sebuah keberlanjutan kepemimpinan nasional dan seterusnya di tingkat daerah. Artinya kalau beliau (Presiden RI) di sini kita semua harus siap disini. Dan dengan senang hati karena kita harus sukseskan," kata AHY.
Sebagai informasi, Berdasarkan Lampiran Rencana Induk IKN dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara menyatakan bahwa Indonesia telah menetapkan sasaran untuk masuk ke jajaran lima besar perekonomian terkuat di dunia dan memiliki pendapatan per kapita negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.
Sasaran itu dibangun di atas empat pilar utama Visi Indonesia 2045, yaitu pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.
Pemindahan Ibu Kota Negara dilakukan sebagai salah satu strategi untuk merealisasikan target ekonomi Indonesia 2045, yaitu pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui akselerasi pembangunan Kawasan Timur Indonesia.
Baca juga: Menteri ATR/BPN AHY: Kekuatan utama pembangunan IKN ada di investasi
Baca juga: Bangun IKN, BRI hadirkan layanan jasa perbankan bagi OIKN
Baca juga: OIKN: Badan Usaha Otorita disiapkan berperan terkait hunian MBR di IKN
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: