Sigit menjelaskan, letusan itu tercatat oleh alat seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 125 detik.
Dia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca juga: PVMBG rekam erupsi selama 102 detik di Gunung Semeru
Awan panas, guguran lava, dan lahar perlu diwaspadai di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Pada 28 Februari 2024, Pos Pengamatan Gunung Semeru mencatat ada 77 kali gempa erupsi, 7 kali gempa guguran, 18 kali gempa hembusan, 2 kali gempa harmonik, dan 4 kali gempa tektonik jauh.
Adapun sepanjang pagi ini pada periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, Gunung Semeru mengalami 28 kali gempa erupsi, 1 kali gempa guguran, 6 kali gempa hembusan, dan tiga kali gempa harmonik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan, kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja lantaran menyimpan potensi bahaya mulai dari lontaran material erupsi, guguran lava pijar, awan panas, hingga banjir lahar.
Baca juga: Gunung Semeru kembali erupsi dengan letusan setinggi 1 km
Baca juga: Gunung Semeru kembali erupsi, tinggi letusan capai 900 meter