Sebelum mendapatkan intervensi edukasi dari Save the Children Indonesia, ia menerangkan tata laksana layanan MTBS di setiap puskesmas di Kabupaten Lombok Tengah belum berjalan dengan baik.
Baca juga: Kolaborasi swasta bantu tekan kasus pneumonia pada anak
Kondisi tersebut lantas berubah berkat terpilihnya Puskesmas Langko dan Batunyala sebagai puskesmas percontohan untuk program Fighting Against Childhood Pneumonia (FACP) yang diinisiasi oleh Yayasan Save the Children Indonesia.
Baca juga: Puskesmas Wates Kulon Progo layani konsultasi HIV warga binaan
Melihat dampak baik tersebut, Andri mengatakan Pemda bahkan akan merenovasi bangunan lama Puskesmas Langko agar penambahan ruangan poli anak tidak berada di bagian belakang bangunan puskesmas.
Sementara itu pada Senin (26/12), dokter sekaligus Head of Public Health Save the Children Indonesia Firda Yani berharap dengan bantuan intervensi edukasi dari Save the Children Indonesia, Pemda dapat mulai menyusun rencana aksi kerja terkait standarisasi layanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di setiap puskesmas.
Selain itu, pihaknya dalam waktu dekat juga akan kembali mendorong pemda untuk menyempurnakan tata laksana layanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di 29 puskesmas sehingga semakin banyak puskesmas di Kabupaten Lombok Tengah yang sesuai dengan standar Kemenkes.
Baca juga: APKESMI harap puskesmas kontribusi tingkatkan mutu pelayanan kesehatan