HA IPB akan beri masukan soal agromaritim kepada pemerintah
27 Februari 2024 18:53 WIB
Ketua Umum HA IPB Walneg S. Jas (kiri), Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kemendag Kasan (tengah), Ketua penyusun buku putih soal agromaritim IPB Profesor Bustanul Arifin (kanan). ANTARA/Shabrina Zakaria
Kota Bogor (ANTARA) - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Himpunan Alumni (HA) Institut Pertanian Bogor (IPB) University menggelar Agromaritim Outlook 2024 dan akan menyampaikan masukan tentang agromaritim kepada pemerintah Indonesia.
Ketua Umum HA IPB, Walneg S. Jas, di Kota Bogor, Selasa, mengatakan isu agromaritim dulunya digaungkan hanya secara parsial. Bahkan tokoh atau pakar IPB hanya bicara secara individu.
“Kalau sekarang, kita rapatkan barisan, kita bentuk dalam bentuk buku. Kita bentuk konsepnya, naskah akademiknya, benar-benar dsri seluruh stakeholdernya IPB,” kata Walneg.
Ia menjelaskan, HA IPB mengumpulkan alumninya yang berperan sebagai pengamat, peneliti, pengusaha, bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan peran lainnya.
Setelah itu, kata Walneg, dibuat ide-ide dan konsep terkait agromaritim yang akan disampaikan kepada pemerintah.
“Kami berharap, bukan kita ingin menonjol, tapi agromaritim ini ranah pemikiran dan penelitiannya itu ada di IPB salah satunya. Komplit di IPB,” ucapnya.
Walneg menyampaikan, saat ini buku putih soal agromaritim yang disusun HA IPB sudah bisa diakses melalui laman HA IPB. Sehingga masyarakat bisa mengakses langsung.
Sedangkan untuk ke pemerintah, kata Walneg, HA IPB telah menyampaikan masukan kebijakan pembangunan agar menonjolkan agromaritim kepada calon-calon presiden RI.
“Tapi nanti secara khusus kita minta waktu untuk memaparkan lebih detail. Jadi tidak hanya buku, tapi presentasi memaparkan lebih detail. Sehingga kasus-kasus langka beras, bawang putih, tidak terjadi lagi di masa yang akan datang,” ucapnya.
Ketua penyusun buku putih soal agromaritim IPB, Profesor Bustanul Arifin, mengatakan dalam Agromaritim Outlook 2024 para panelis menyampaikan potensi dan tantangan agromaritim di Indonesia.
“Karena kalau kita bicara aglomaritim bukan hanya agro dan maritim, tapi integrasi keduanya. Secara substansi dan strategis, lautan bukan pemisah, tapi penghubung dari beberapa sektor,” katanya.
Baca juga: HA IPB resmi luncurkan buku putih untuk agromaritim Indonesia
Baca juga: Rektor IPB ingatkan jangan hanya sanjung agromaritim saat krisis
Baca juga: Guru besar: Hilirisasi komoditas agromaritim beri manfaat lebih besar
Ketua Umum HA IPB, Walneg S. Jas, di Kota Bogor, Selasa, mengatakan isu agromaritim dulunya digaungkan hanya secara parsial. Bahkan tokoh atau pakar IPB hanya bicara secara individu.
“Kalau sekarang, kita rapatkan barisan, kita bentuk dalam bentuk buku. Kita bentuk konsepnya, naskah akademiknya, benar-benar dsri seluruh stakeholdernya IPB,” kata Walneg.
Ia menjelaskan, HA IPB mengumpulkan alumninya yang berperan sebagai pengamat, peneliti, pengusaha, bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan peran lainnya.
Setelah itu, kata Walneg, dibuat ide-ide dan konsep terkait agromaritim yang akan disampaikan kepada pemerintah.
“Kami berharap, bukan kita ingin menonjol, tapi agromaritim ini ranah pemikiran dan penelitiannya itu ada di IPB salah satunya. Komplit di IPB,” ucapnya.
Walneg menyampaikan, saat ini buku putih soal agromaritim yang disusun HA IPB sudah bisa diakses melalui laman HA IPB. Sehingga masyarakat bisa mengakses langsung.
Sedangkan untuk ke pemerintah, kata Walneg, HA IPB telah menyampaikan masukan kebijakan pembangunan agar menonjolkan agromaritim kepada calon-calon presiden RI.
“Tapi nanti secara khusus kita minta waktu untuk memaparkan lebih detail. Jadi tidak hanya buku, tapi presentasi memaparkan lebih detail. Sehingga kasus-kasus langka beras, bawang putih, tidak terjadi lagi di masa yang akan datang,” ucapnya.
Ketua penyusun buku putih soal agromaritim IPB, Profesor Bustanul Arifin, mengatakan dalam Agromaritim Outlook 2024 para panelis menyampaikan potensi dan tantangan agromaritim di Indonesia.
“Karena kalau kita bicara aglomaritim bukan hanya agro dan maritim, tapi integrasi keduanya. Secara substansi dan strategis, lautan bukan pemisah, tapi penghubung dari beberapa sektor,” katanya.
Baca juga: HA IPB resmi luncurkan buku putih untuk agromaritim Indonesia
Baca juga: Rektor IPB ingatkan jangan hanya sanjung agromaritim saat krisis
Baca juga: Guru besar: Hilirisasi komoditas agromaritim beri manfaat lebih besar
Pewarta: Shabrina Zakaria
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: