"Selain dalam rangka pengembangan produk industri kecil dan menengah (IKM) kerajinan, kegiatan menganyam dapat meningkatkan keterampilan para penghuni Rusunawa Nagrak," kata Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Dengan bimbingan teknis (bimtek) maka kualitas produk peserta juga dapat meningkatkan perekonomian keluarga.
Bimtek dilakukan di Rusunawa Nagrak pada 26-29 Februari 2024 yang dilakukan Dinas PPKUKM DKI Jakarta. Kegiatan ini diikuti 24 peserta yang merupakan binaan warga Rusunawa Nagrak.Dengan bimbingan teknis (bimtek) maka kualitas produk peserta juga dapat meningkatkan perekonomian keluarga.
Materi yang diberikan dalam bimtek ini di antaranya pengenalan materi virofiber, pengenalan viroforms serta latihan dan simulasi menganyam dompet kecil, mangkuk kecil, tas parsel, tempat buah dan piring.
Bimtek menganyam ini bertujuan menghasilkan produk kerajinan yang berkualitas dan mengikuti perkembangan tren kerajinan serta meningkatkan perekonomian daerah.
Baca juga: Dinas PPKUKM DKI perluas pasar produk UMKM dengan cara kreatif
Baca juga: DKI prioritaskan UMKM yang gunakan produk lokal dalam pengadaan barang
Pelatihan ini tidak dipungut biaya apapun (gratis). Ke depannya, hasil karya yang memiliki nilai jual akan dipasarkan oleh Dinas PPKUKM DKI Jakarta beserta mitranya.Baca juga: Dinas PPKUKM DKI perluas pasar produk UMKM dengan cara kreatif
Baca juga: DKI prioritaskan UMKM yang gunakan produk lokal dalam pengadaan barang
"Dengan begitu akan meningkatkan perekonomian serta terwujudnya kesejahteraan bagi Warga Rusunawa Nagrak," kata Ratu.
Berdasarkan data, jumlah UMKM peserta Jakarta Entrepreneur (Jakpreneur) per tahun 2023 sebanyak 243.972. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah UMKM pada 2023 sebesar 8,23 persen dari tahun sebelumnya yang berjumlah 225.415 pelaku usaha.
Pelaku UMKM itu tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta mulai dari Jakarta Pusat sebanyak 34.717 UMKM dan Jakarta Utara (39.398). Lalu Jakarta Barat (48.201), Jakarta Selatan (67.208), Jakarta Timur (50.880) dan Kepulauan Seribu (3.496).
Ratusan ribu pelaku UMKM tersebut diisi berdasarkan jenis usahanya masing-masing seperti bidang kuliner sebanyak 167.986 UMKM, fesyen (18.181), kerajinan tangan (8.275) dan bidang lainnya (49.530). Dari jumlah tersebut, pelaku UMKM mayoritas diisi oleh kalangan usia 40-44 tahun.