ADB: Integrasi ekonomi di Asia Pasifik mendekati Uni Eropa
27 Februari 2024 16:25 WIB
Anggota staf Laos menampilkan pertunjukan di atas kereta No. D887, kereta penumpang lintas batas pertama dari Kunming di Provinsi Yunnan, China barat daya, ke ibu kota Laos, Vientiane, pada 13 April 2023. (ANTARA/Xinhua/Xing Guangli)
Manila (ANTARA) - Integrasi ekonomi di Asia Pasifik kini mendekati ekonomi di Uni Eropa (UE) dari segi rantai nilai kawasan dan integrasi sosial, menurut laporan yang dirilis Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) pada Senin (26/2).
Berdasarkan Indeks Kerja Sama dan Integrasi Regional Asia Pasifik (Asia-Pacific Regional Cooperation and Integration Index), kawasan ini menunjukkan integrasi yang sebanding dengan UE dalam hal rantai nilai regional, serta integrasi masyarakat dan sosial, berdasarkan Asian Economic Integration Report 2024.
"Kemajuan paling signifikan terlihat pada dimensi teknologi dan konektivitas digital di Asia dan Pasifik, didorong oleh penerapan kebijakan transformasi digital oleh banyak perekonomian, yang lajunya meningkat selama pandemi virus corona (COVID-19)," ungkap laporan tersebut.
Menurut laporan ADB tersebut, integrasi regional telah menjadi penahan yang sangat krusial bagi berbagai guncangan global dan telah membantu mengurangi dampak negatifnya.
Meskipun proteksionisme dan risiko fragmentasi global meningkatkan tantangan ekonomi, peningkatan kerja sama dan investasi untuk konektivitas dapat memperkuat ketahanan ekonomi dan memberikan manfaat bersama, menurut laporan ADB.
"Dialog dan diskusi yang lebih erat mengenai kebijakan regional akan membantu perekonomian-perekonomian Asia untuk menghadapi tantangan dan risiko kerentanan rantai pasokan dan perubahan iklim dengan lebih baik," demikian laporan tersebut.
Berdasarkan Indeks Kerja Sama dan Integrasi Regional Asia Pasifik (Asia-Pacific Regional Cooperation and Integration Index), kawasan ini menunjukkan integrasi yang sebanding dengan UE dalam hal rantai nilai regional, serta integrasi masyarakat dan sosial, berdasarkan Asian Economic Integration Report 2024.
"Kemajuan paling signifikan terlihat pada dimensi teknologi dan konektivitas digital di Asia dan Pasifik, didorong oleh penerapan kebijakan transformasi digital oleh banyak perekonomian, yang lajunya meningkat selama pandemi virus corona (COVID-19)," ungkap laporan tersebut.
Menurut laporan ADB tersebut, integrasi regional telah menjadi penahan yang sangat krusial bagi berbagai guncangan global dan telah membantu mengurangi dampak negatifnya.
Meskipun proteksionisme dan risiko fragmentasi global meningkatkan tantangan ekonomi, peningkatan kerja sama dan investasi untuk konektivitas dapat memperkuat ketahanan ekonomi dan memberikan manfaat bersama, menurut laporan ADB.
"Dialog dan diskusi yang lebih erat mengenai kebijakan regional akan membantu perekonomian-perekonomian Asia untuk menghadapi tantangan dan risiko kerentanan rantai pasokan dan perubahan iklim dengan lebih baik," demikian laporan tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: