Pekan Batik Internasional dibuka, diikuti 11 negara
2 Oktober 2013 15:54 WIB
Sejumlah karyawan mengenakan baju batik saat bekerja di satu bank swata, Jakarta, Rabu (2/10). Pemerintah menghimbau instansi pemerintah, BUMN dan swasta menggunakan baju batik untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober. (ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan/Koz/mes/13.)
Pekalongan (ANTARA News) - Wali Kota Pekalongan HM Basyir Ahmad resmi membuka Pekan Batik Internasional yang diikuti 11 negara, 15 provinsi dan 10 kabupaten/kota di Pekalongan, Rabu.
Basyir dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan yang berlangsung pada tanggal 2 hingga 6 Oktober itu bertujuan untuk semakin mengenalkan batik ke dunia internasional.
Pekan Batik Internasional kali ini mengangkat tema "Batik Mencipta Citra Budaya dan Ekonomi Bangsa".
"Selain pameran batik, juga terdapat pameran teknologi, festival lampion dan berbagai lomba lainnya," kata dia.
Sementara itu, Dirjen Ekonomi Kreatif dan Seni Budaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prof Dr Ahman Sya mengatakan batik telah menjadi sarana diplomasi dunia.
"Batik bukan barang kemarin sore, tetapi sudah melekat sejak lama pada masyarakat," kata Ahman Sya.
Batik, kata Ahman Sya, memiliki tiga fungsi yakni tradisi, industri dan inovasi, diplomasi dunia.
"Fungsi tradisi karena merupakan hasil pemikiran dari nenek moyang kita," kata Ahman.
Ahman Sya mengharapkan pelaksanaan Pekan Batik Internasional tersebut dapat meningkatkan perekonomian dan industri kreatif di Tanah Air.
Basyir dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan yang berlangsung pada tanggal 2 hingga 6 Oktober itu bertujuan untuk semakin mengenalkan batik ke dunia internasional.
Pekan Batik Internasional kali ini mengangkat tema "Batik Mencipta Citra Budaya dan Ekonomi Bangsa".
"Selain pameran batik, juga terdapat pameran teknologi, festival lampion dan berbagai lomba lainnya," kata dia.
Sementara itu, Dirjen Ekonomi Kreatif dan Seni Budaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prof Dr Ahman Sya mengatakan batik telah menjadi sarana diplomasi dunia.
"Batik bukan barang kemarin sore, tetapi sudah melekat sejak lama pada masyarakat," kata Ahman Sya.
Batik, kata Ahman Sya, memiliki tiga fungsi yakni tradisi, industri dan inovasi, diplomasi dunia.
"Fungsi tradisi karena merupakan hasil pemikiran dari nenek moyang kita," kata Ahman.
Ahman Sya mengharapkan pelaksanaan Pekan Batik Internasional tersebut dapat meningkatkan perekonomian dan industri kreatif di Tanah Air.
Pewarta: Indriani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013
Tags: