Sukabumi (ANTARA News) - Maraknya kasus percobaan penyelundupan imigran gelap ke Australia melalui jalur perairan laut Sukabumi, Jawa Barat menjadikan Polres Sukabumi meningkatkan pengawasan di Pantai Selatan.

"Peningkatan pengawasan tersebut kami lakukan karena jalur perairan laut Sukabumi merupakan salah satu tempat yang strategis sebagai tempat percobaan penyelundupan manusia atau imigran gelap ke Australia," kata Kapolres Sukabumi, AKBP Asep Edi Suheri, Selasa.

Menurut Asep, jarak yang dekat antara perairan laut Sukabumi dengan Pulau Chrismast, Australia dijadikan salah satu tempat ideal oleh imigran gelap yang ingin mencari suaka ke negeri Kanguru tersebut walaupun mereka harus mempertaruhkan nyawanya agar bisa sampai ke negara tersebut.

Namun, sampai saat ini pihaknya selalu berhasil menggagalkan rencana penyelundupan imigran gelap tersebut ke Australia karena cepat tanggapnya anggota yang di lapangan setelah menerima laporan dari warga yang melihat ada warga asing yang mencurigakan.

Mayoritas imigran gelap yang berhasil diamankan oleh pihak kepolisian dan juga TNI berasal dari Timur Tengah, seperti Iran, Irak, Afganistan bahkan ada imigran yang berasal dari negara Asia seperti Myanmar dan Srilangka.

"Penjagaan yang kami lakukan di wilayah Pantai Selatan di Sukabumi ini dengan cara patroli rutin yang dilakukan oleh Satpolairud dengan melakukan penyisiran dan juga berkoordinasi dengan warga khususnya yang tinggal di pesisir, karena selama ini terungkapnya kasus percobaan penyelundupan imigran gelap tersebut buah dari hasil laporan warga," tambahnya.

Dikatakan Asep, sepanjang garis pantai laut Sukabumk merupakan daerah rawan penyelundupan imigran gelap, mama dari itu pihaknya juga sudah menempatkan anggotanya untum melakukan pengawasan dan pemantauan. Selain itu, juga berkoordinasi dengan anggota TNI khususnya Angkatan Laut melalui pengawasan bersama.

Pihaknya juga khawatir jika kasus serupa seperti di Cianjur ada percobaan penyeludupan imigran gelap namun nahas kapal yang ditimpangi puluhan imigran gelap tersebut tenggelam dan menyebabkan puluhan orang tewas dan sampai saat juga masih ada jasad yang belum ditemukan.

"Kami juga telah berkoordinasi denhan Kantor Imigrasi untuk mencari solusi bagaimana cara menanggulangi kasus imigran gelap ini agar kasus ini tidak terjadi lagi di wilayah hukumnya, karena banyak diantara imigran gelap yang nekat melarikan diri saat akan dilakukan pengamanan untuk dikembalikan lagi ke Rudenim," kata Asep.
(KR-ADR/M019)