Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar AS di pasar uang Asia hari ini jatuh menyusul sentimen penghentian operasi pemerintah Amerika Serikat. Sentimen ini juga menekan harga minyak dunia.
Dolar AS dibeli pada 98,16 yen di Tokyo, atau turun dari sehari sebelumnya pada 98,70 yen.
"Dampak ekonomi (dari penghentian operasi pemerintah AS) itu belum jelas. Untuk itulah para investor hati-hati dalam bertransaksi," kata Kosuke Hanao dari HSBC Jepang seperti dikutip AFP.
Dolar AS umumnya melemah terhadap mata uang di Asia Pasifik, tergelincir menjadi 62,35 rupe dari sebelumnya 62,78 rupe di India.
Terhadap dolar Singapura melemah menjadi 1,2531 dari sebelumnya 1,2570 dolar Singapura.
Terhadap baht Thailand turun menjadi 31,21 dari sebelumnya 31,39 baht, juga terhadap peso Filipina menjadi 43,31 dari sebelumnya 43,53 peso.
Terhadap rupiah, mengutip AFP, melemah menjadi Rp11.239 dari Rp11,655. Demikian pula terhadap dolar Australia yang menguat menjadi 93,86 send dolar AS.
Harga minyak di pasar Asia juga turun, terlihat dari kontrak West Texas Intermediate untuk pengiriman November yang jatuh 30 sen dolar AS menjadi 102,03 dolar AS, sedangkan minyak Brent Laut Utara untuk pengiriman November tertekan 60 sen menjadi 107,77 dolar AS.
"Penghentian operasi pemerintah AS akan membuat turunnya permintaan minyak dari konsumen minyak utama dunia itu, sehingga menekan harga", kata Teoh Say Hwa, kepala investasi Phillip Futures di Singapura seperti dikutip AFP.
Penghentian operasi pemerintah AS tekan dolar
1 Oktober 2013 16:18 WIB
(ANTARA/Wahyu Putro A)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: