Pekanbaru (ANTARA News) - Kenaikan tarif rekreasi dan daging ayam ras menjadi faktor utama yang memicu inflasi di kota Pekanbaru, Riau, selama September yang mencapai 0,24 persen.

"Kontribusi tarif rekreasi sama besar dengan daging ayam ras yang mengalami kenaikan harga sekitar 40 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Mawardi Arsyad, di Pekanbaru, Selasa.

Yang juga memicu kenaikan inflasi adalah pempek dan tarif gunting rambut anak yang masing-masing menyumbang kenaikan 20 persen. Seterusnya adalah tarif pendidikan SLTA (17 persen), harga batu bata (16,78 persen), panci (16 persen), dan kopi manis (15,38 persen).

Sedangkan, komoditas yang menekan inflasi adalah cabai merah yang mengalami deflasi 40,27 persen dan bawang merah yang deflasi 36,64 persen.

"Penurunan harga cabai merah dan bawang merah cukup besar sehingga menarik inflasi kota Pekanbaru tak terlalu tinggi," ujar Mawardi.