Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Indonesia mendorong peningkatan kerja sama teknologi dengan negara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) untuk mengembangkan energi terbarukan mengingat potensi energi terbarukan Indonesia yang besar.

"Potensi renewable energy Indonesia besar dan tinggal bagaimana kita mengkombinasikan dengan penguasaan teknologi terbarukan sehingga bisa betul-betul dimanfaatkan," kata Kepala BPPT, Marzan A. Iskandar, dalam Konferensi APEC terkait penggunaan energi terbarukan yang bersih dan berkelanjutan di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Negara berkembang termasuk Indonesia memiliki kekayaan energi yang melimpah, namun, potensi itu belum tereksplorasi lebih lanjut mengingat penguasaan teknologi yang masih jauh dibandingkan negara maju.

Indonesia, lanjut Marzan, memiliki potensi geotermal yang besar sebagai salah satu sumber energi terbarukan yakni sekitar 29.000 MegaWatt. Dari jumlah potensi itu, baru 1.343 MegaWatt yang tergarap.

Geotermal dinilai menjadi salah satu solusi memuhi kebutuhan energi di Indonesia karena memiliki kapasitas yang stabil dalam rentang waktu 20 tahun hingga 30 tahun.

Pihaknya menargetkan peningkatan pengembangan energi terbarukan itu sebesar lima persen hingga 2025.
Pemerintah sendiri menargetkan hingga 2025, minimal 17 persen penggunaan energi terbarukan seperti tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 5/2006.