TPID Sultra pastikan ketersediaan stok bahan pokok jelang Ramadhan
25 Februari 2024 18:17 WIB
Ketua TPID Sultra yang juga Sekda Sultra Asrun Lio didampingi Kadis Perindag Sultra Siti Saleha, saat melakukan pemantuan ketersediaan bahan poko jelan memasuki Ramadhan 1445 Hijrian Sabtu (24/2/2024). ANTARA/HO-Biro Adpim Sultra
Kendari (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dipimpin Sekda Sultra Asrun Lio selaku Ketua Harian TPID turun langsung melakukan sidak di sejumlah pasar di Kota Kendari, guna mengetahui kondisi harga hingga ketersediaan stok sejumlah komoditas menjelang masuknya Ramadhan 1445 Hijriah.
Asrun Lio di Kendari, Minggu mengatakan, TPID Sultra sudah melakukan pemantauan ketersediaan bahan pokok di tiga pasar utama di Kota Kendari sebagai tindak lanjut instruksi Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto untuk memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang memasuki bulan Ramadhan 1445 hijriah.
"Salah satu tugas TPID yakni melakukan pemantauan secara berkala, mulai dari masalah ketersediaan stok hingga kondisi harga di pasaran," ujar Sekda di dampingi Kadis Perindag Sultra Siti Saleha.
Pemantauan juga dilakukan secara berjenjang, baik dari TPID tingkat kabupaten kota hingga provinsi, sehingga koordinasi terus lakukan, dalam rangka antisipasi dini termasuk duduk bersama guna pengambilan langkah-langkah strategis dalam penanganan masalah.
Ia mengatakan, setelah tim turun melakukan sidak di sejumlah pasar tradisional di Kota Kendari, diantaranya Pasar Basah Mandonga dan Pasar Anduonohu ditemukan adanya kenaikan harga diantaranya untuk bahan pokok berupa beras.
Kenaikan ini juga terjadi di seluruh wilayah Indonesia, sehingga kurang lebih memberikan dampak pada wilayah Sultra. Meskipun demikian, kenaikan harga bahan pokok (beras) di Sultra masih berada di rentang tengah nasional dimana kenaikannya di harga Rp14.950.
Ia mengungkapkan, saat melakukan pemantauan di pasar, selain beras memang terdapat beberapa komoditas lainnya yang mengalami kenaikan, diantaranya minyak goreng dan gula pasir.
Meskipun demikian, ada juga beberapa komoditas yang harganya masih stabil bahkan mengalami penurunan, sehingga diharapkan jelang Ramadhan masih dalam kondisi aman.
Dia melanjutkan, guna menjamin keamanan harga dan stok bahan pokok, pemerintah akan berupaya mendorong semua tim dan stakeholder terkait, untuk bekerjasama dan saling bergandengan, dalam rangka memastikan harga-harga bahan pokok di tengah-tengah masyarakat bisa tetap normal, sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhan jelang Ramadhan.
"Pemerintah akan terus berupaya menstabilkan harga-harga bahan pokok, apalagi menjelang Ramadhan. Termasuk ketersediaan stok di pasaran. Setelah sidak ini, tentu akan ditindaklanjuti dengan segera menggelar Rapat Koordinasi, yang insya Allah dilaksanakan pada Senin 26 Februari 2024 dengan melibatkan berbagai pihak terkait," kata Asrun Lio.
Baca juga: TPID se-Sultra studi banding pengendalian inflasi ke Jawa Timur
Baca juga: Pemprov Sultra ancam cabut izin distributor curang menjelang Ramadhan
Baca juga: Wagub Sultra: harga bahan pokok terkendali
Asrun Lio di Kendari, Minggu mengatakan, TPID Sultra sudah melakukan pemantauan ketersediaan bahan pokok di tiga pasar utama di Kota Kendari sebagai tindak lanjut instruksi Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto untuk memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang memasuki bulan Ramadhan 1445 hijriah.
"Salah satu tugas TPID yakni melakukan pemantauan secara berkala, mulai dari masalah ketersediaan stok hingga kondisi harga di pasaran," ujar Sekda di dampingi Kadis Perindag Sultra Siti Saleha.
Pemantauan juga dilakukan secara berjenjang, baik dari TPID tingkat kabupaten kota hingga provinsi, sehingga koordinasi terus lakukan, dalam rangka antisipasi dini termasuk duduk bersama guna pengambilan langkah-langkah strategis dalam penanganan masalah.
Ia mengatakan, setelah tim turun melakukan sidak di sejumlah pasar tradisional di Kota Kendari, diantaranya Pasar Basah Mandonga dan Pasar Anduonohu ditemukan adanya kenaikan harga diantaranya untuk bahan pokok berupa beras.
Kenaikan ini juga terjadi di seluruh wilayah Indonesia, sehingga kurang lebih memberikan dampak pada wilayah Sultra. Meskipun demikian, kenaikan harga bahan pokok (beras) di Sultra masih berada di rentang tengah nasional dimana kenaikannya di harga Rp14.950.
Ia mengungkapkan, saat melakukan pemantauan di pasar, selain beras memang terdapat beberapa komoditas lainnya yang mengalami kenaikan, diantaranya minyak goreng dan gula pasir.
Meskipun demikian, ada juga beberapa komoditas yang harganya masih stabil bahkan mengalami penurunan, sehingga diharapkan jelang Ramadhan masih dalam kondisi aman.
Dia melanjutkan, guna menjamin keamanan harga dan stok bahan pokok, pemerintah akan berupaya mendorong semua tim dan stakeholder terkait, untuk bekerjasama dan saling bergandengan, dalam rangka memastikan harga-harga bahan pokok di tengah-tengah masyarakat bisa tetap normal, sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhan jelang Ramadhan.
"Pemerintah akan terus berupaya menstabilkan harga-harga bahan pokok, apalagi menjelang Ramadhan. Termasuk ketersediaan stok di pasaran. Setelah sidak ini, tentu akan ditindaklanjuti dengan segera menggelar Rapat Koordinasi, yang insya Allah dilaksanakan pada Senin 26 Februari 2024 dengan melibatkan berbagai pihak terkait," kata Asrun Lio.
Baca juga: TPID se-Sultra studi banding pengendalian inflasi ke Jawa Timur
Baca juga: Pemprov Sultra ancam cabut izin distributor curang menjelang Ramadhan
Baca juga: Wagub Sultra: harga bahan pokok terkendali
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: