Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengharapkan Kabupaten Parigi Moutong konsisten memasok buah durian ke pasar ekspor, karena kualitas durian daerah itu sangat diminati pasar.

"Parigi Moutong salah satu daerah sentra durian di Sulteng, olehnya pemerintah kabupaten setempat perlu memanfaatkan potensi ini untuk mengembangkan komoditas unggulan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPH) Sulteng Nelson Metubun di Palu, Minggu.

Ia menjelaskan, sebagai bentuk komitmen Pemprov Sulteng mengemukakan komoditas durian di daerah sentra maupun penyanggah, pihaknya pada 2023 telah menyalurkan benih durian kepada petani di sejumlah kabupaten untuk memenuhi kebutuhan 1.000 hektare.

Bibit yang disalurkan adalah varietas unggul, diantaranya Musangking dan Montong. Di Parigi Moutong varietas Montong sangat terkenal, dan pengembangan Musangking juga terus dilakukan.

Parigi Moutong memiliki lahan produktif khusus pertanian durian seluas 3.833 hektare dengan jumlah produksi per tahun mencapai 305.419 ton.

"Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) meminta Pemprov Sulawesi Tengah menyediakan lahan 3.000 hektare untuk pengembangan durian. Artinya, Pemerintah Pusat memperhitungkan kualitas durian di daerah ini," kata Nelson.

Ia juga mengapresiasi Badan Karantina (Barantan) Indonesia yang menyatakan kesiapan memfasilitasi akses pasar ekspor durian asal Sulteng ke Tiongkok.

Pasar Tiongkok sangat berminat dengan produk Sulteng, khususnya varietas durian Montong dan Parigi Moutong saat ini telah melakukan kegiatan ekspor ke Thailand.

"Kami berharap pemerintah daerah setempat dapat mengembangkan lahan pertanian durian sebagai bagian dari langkah mempertahankan konsistensi," ujarnya.