Jakarta (ANTARA News) - Sentimen negatif global mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka melemah ke posisi 4.385,51 poin.

IHSG BEI dibuka turun 38,21 poin atau 0,86 persen menjadi 4.385,51. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 9,75 poin (1,32 persen) ke level 729,22.

"Mayoritas bursa Asia dibuka melemah, termasuk indeks BEI pagi ini. Pasar mengantisipasi kemungkinan tidak tercapainya kesepakatan antara Senat dan Kongres terkait APBN AS serta potensi tidak dinaikannya `debt ceiling` AS," kata analis pasar saham, Benedictus Agung, di Jakarta, Senin.

Benedictus Agung menambahkan kontrak investasi kolektif (Exchange Traded Fund/ETF) Indonesia yang ada di bursa AS juga mengalami pelemahan. ETF Indonesia di bursa AS kembali melemah 2,6 persen pada akhir pekan lalu.

Namun demikian, lanjut dia, potensi "window dressing" di kuartal III 2013 diharapkan dapat membatasi pelemahan indeks BEI.

Sementara itu pengamat pasar saham lainnya, Alfiansyah dalam risetnya memaparkan bahwa investor juga masih dihadapi dalam kecemasan kebijakan pemerintah dalam mengatasi defisit perdagangan dan neraca berjalan Indonesia.

Dalam pekan ini, papar Alfiansyah, pasar akan bereaksi menyikapi hasil data ekonomi Indonesia untuk bulan Agustus yang akan diumumkan pemerintah. Spekulasi bisa terjadi dipasar dalam menanggapi ini karena pemodal khawatir nilai impor Indonesia kembali meningkat seperti pada Juli.

"IHSG BEI dalam pekan ini akan bergerak `mixed`. Disamping faktor eksternal yang bisa berdampak, rilis data ekonomi Indonesia pada pekan ini pun akan menjadi katalis bagi indeks BEI," kata dia.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng melemah 302,45 poin (1,30 persen) ke level 22.904,59, indeks Nikkei-225 turun 318,86 poin (2,16 persen) ke level 14.441,49, dan Straits Times melemah 25,75 poin (0,81 persen) ke posisi 3.184,28.