Washington (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, mengatakan kesepakatan dengan Iran bisa ditengahi dalam beberapa bulan jika Teheran membuktikan bahwa program nuklirnya tidak sedang digunakan untuk membangun senjata atom.

"Keinginan Presiden Iran Hassan Rouhani untuk kesepakatan dalam tiga-enam bulan dapat dipenuhi lebih cepat jika Iran puas terhadap kondisi tertentu," demikian dikatakan John Kerry, dalam satu wawancara dengan program CBS "60 Minutes" pada Minggu.

"Mungkin untuk mencapai kesepakatan lebih cepat dari itu - tergantung pada bagaimana yang akan datang - dan jelas Iran telah siap untuk itu," kata Kerry.

"Kita perlu memiliki kesepakatan yang baik di sini. Dan bagus berarti bahwa benar-benar akuntabel, tidak ada kesalahan dalam langkah-langkah untuk memastikan ini adalah program damai.

"Jika ini adalah program damai, dan kita semua dapat melihat bahwa - seluruh dunia melihat itu - hubungan dengan Iran dapat berubah secara dramatis menjadi lebih baik dan dapat berubah cepat," tambah Kerry.

Amerika Serikat tidak akan mempertimbangkan pencabutan sanksi terhadap Iran sampai itu jelas bahwa "diverifikasi, akuntabel, proses transparan" benar terjadi, kata diplomat tertinggi AS itu.

Ia mengatakan, membuka sebuah fasilitas pengayaan nuklir bawah tanah di pegunungan dekat kota Qom untuk inspeksi internasional akan menunjukkan bahwa Iran tidak memiliki ambisi senjata nuklir.

"Mereka bisa segera membuka pemeriksaan fasilitas Fordow, sebuah fasilitas rahasia bawah tanah di pegunungan," kata Kerry.

"Mereka bisa segera menandatangani protokol, protokol tambahan dari masyarakat internasional mengenai inspeksi. Mereka bisa menawarkan untuk berhenti secara sukarela melakukan pengayaan tentang level tertentu, karena tidak ada kebutuhan untuk memilikinya pada tingkat yang lebih tinggi untuk program damai," tambahnya.

Komentar Kerry datang di tengah peningkatan yang nyata dalam hubungan antara Washington dan Teheran dalam beberapa bulan terakhir yang memuncak dalam tengara percakapan telepon antara Presiden Rouhani dan Presiden AS Barack Obama pada Jumat.

Baru lahirnya pemulihan hubungan telah mengangkat prospek kesepakatan yang dicapai sekitar program nuklir Iran.

Negara-negara Barat telah lama bersikeras bahwa Iran diam-diam mengembangkan senjata nuklir, namun Iran bersikeras program nuklirnya untuk keperluan damai. Demikian diberitakan AFP.

(H-AK)