Situbondo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mempersiapkan sebanyak 50 ton bibit padi BK 01 dan 02 agritan untuk Kementerian Pertanian dan akan disebar ke seluruh nusantara.

Bibit padi BK 01 dan 02 agritan ini merupakan bibit varietas unggul baru di Kabupaten Situbondo dan mampu memproduksi hingga 9 ton per hektare atau dua kali lipat dibanding bibit padi pada umumnya.

"Pembibitan padi BK 01 dan 02 terus digenjot produksinya, karena Kementerian Pertanian meminta kami sebanyak apapun akan tetap dibeli dan segera disebar ke seluruh nusantara," ujar Bupati Situbondo Karna Suswandi di sela melakukan pemupukan pertama pembibitan di areal Perkebunan Banongan Desa Wringin, Kecamatan Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu.

Ia menyebutkan, di areal Perkebunan Banongan milik pemerintah daerah itu mulai menanam padi BK 01 dan 02 di lahan sawah seluas 10 hektare dan diperkirakan memproduksi bibit padi sekitar 50 ton.

Sejauh ini, lanjut Bupati, Pemkab Situbondo memproduksi bibit padi BK 01 dan 02 di beberapa kecamatan, di antaranya di Kecamatan Kapongan, Situbondo, Panarukan, dan Kecamatan Asembagus.

Sampai dengan saat ini, katanya, bibit padi BK 01 dan 02 agritan yang sudah tersimpan di Gudang Pertanian Gelung (Kecamatan Panarukan) ada sebanyak 15 ton.

"Bibit padi yang ada saat ini nantinya akan kami sebar ke masing-masing kecamatan. Tentunya bibit padi yang ada sementara belum sepenuhnya bisa memenuhi kebutuhan petani," ujarnya.

Untuk memenuhi kebutuhan petani, Bupati terus melakukan berbagai upaya, salah satunya mengajak kelompok tani juga turut memproduksi bibit padi BK 01 dan 02 agritan yang juga mampu tumbuh bagus di sawah terkontaminasi air belerang.

"Pembibitan itu berbeda dengan produksi padi, harganya mungkin juga berbeda. Oleh karena itu kami akan dorong bagaimana pihak swasta juga memproduksi bibit padi BK 01 dan 02," tutur Bung Karna, sapaan Bupati Karna Suswandi.

Baca juga: Bupati Situbondo panen padi BK 01 agritan mampu produksi 9 ton/hektare
Baca juga: Pemkab Situbondo mudahkan petani tebus jatah pupuk subsidi