Bank Mega bidik "sales volume" kartu kredit tumbuh 20 persen di 2024
23 Februari 2024 21:29 WIB
Wakil Direktur Utama Bank Mega Diza Larentie dalam acara "Mega Travel Fair" di Mall of Indonesia, Jakarta, Jumat (23/2/2024). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Direktur Utama Bank Mega Diza Larentie menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan total sales volume kartu kredit Bank Mega dapat tumbuh antara 15 hingga 20 persen di sepanjang tahun ini.
"Kami ingin kalau bisa menaikkan sales volume (kartu kredit) sekitar 15-20 persen," kata Diza saat dijumpai wartawan di Jakarta, Jumat.
Menurut Diza, sales volume kartu kredit tersebut akan ditopang oleh sektor ritel dan traveling masing-masing dengan porsi 17 persen dan 13 persen. Sementara dari sisi jumlah nasabah, Bank Mega menargetkan pengguna kartu kredit bertambah 10 ribu nasabah setiap bulan atau sekitar 120 ribu nasabah sepanjang tahun ini.
Sejak 19 Februari 2024, Bank Mega menggelar acara tahunan "Mega Travel Fair" di Jakarta dengan menghadirkan beragam penawaran paket wisata, tiket pesawat, akomodasi atau hotel, serta cruise. Melalui gelaran ini, Diza membidik total sales volume kartu kredit dapat mencapai Rp75 miliar.
"Sebenarnya tidak naik (target Rp75 miliar), ini lebih turun. Karena kita lebih sedikit jumlah travel fair-nya dibandingkan periode sebelumnya. Ini waktunya sangat mepet, kita tidak bisa hadir karena kemarin ada Pemilu juga dan ini sudah langsung (akan) ketemu bulan Ramadan. Jadi waktunya sangat pendek," kata dia.
Pada momen-momen besar, seperti Imlek dan Ramadan, Diza mengatakan penggunaan kartu kredit secara umum meningkat bahkan mencapai di atas 20 persen. Pada saat hari-hari besar, katanya, masyarakat cenderung berbelanja lebih banyak sehingga memicu kenaikan penggunaan kartu kredit.
"(Pada saat festive season) sektornya yang paling dominan adalah sektor ritel, sejauh ini. Seperti shopping, groceries, itu jadi dominan," ujar dia.
Setelah Indonesia pulih dari pandemi COVID-19, Diza menilai tren traveling kini juga mulai menggeliat seiring dengan banyaknya masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan. Momen tersebut turut mendorong peningkatan transaksi kartu kredit Bank Mega di sektor perjalanan.
"Jadi semua yang berhubungan dengan traveling itu kami lihat peningkatannya cukup tajam. Kalau bicara peningkatan saja, tahun kemarin mungkin hampir 30 persen. Tahun sebelumnya 110 persen karena orang sudah mulai bisa jalan-jalan dan studi ke luar negeri juga sudah banyak. Waktu pandemi kan online sehingga mereka tidak bisa bepergian," kata Diza.
Baca juga: Bank Mega tawarkan kemudahan perencanaan kuliah di luar negeri
Baca juga: Laba bersih Bank Mega 2023 turun dipicu kenaikan biaya dana
"Kami ingin kalau bisa menaikkan sales volume (kartu kredit) sekitar 15-20 persen," kata Diza saat dijumpai wartawan di Jakarta, Jumat.
Menurut Diza, sales volume kartu kredit tersebut akan ditopang oleh sektor ritel dan traveling masing-masing dengan porsi 17 persen dan 13 persen. Sementara dari sisi jumlah nasabah, Bank Mega menargetkan pengguna kartu kredit bertambah 10 ribu nasabah setiap bulan atau sekitar 120 ribu nasabah sepanjang tahun ini.
Sejak 19 Februari 2024, Bank Mega menggelar acara tahunan "Mega Travel Fair" di Jakarta dengan menghadirkan beragam penawaran paket wisata, tiket pesawat, akomodasi atau hotel, serta cruise. Melalui gelaran ini, Diza membidik total sales volume kartu kredit dapat mencapai Rp75 miliar.
"Sebenarnya tidak naik (target Rp75 miliar), ini lebih turun. Karena kita lebih sedikit jumlah travel fair-nya dibandingkan periode sebelumnya. Ini waktunya sangat mepet, kita tidak bisa hadir karena kemarin ada Pemilu juga dan ini sudah langsung (akan) ketemu bulan Ramadan. Jadi waktunya sangat pendek," kata dia.
Pada momen-momen besar, seperti Imlek dan Ramadan, Diza mengatakan penggunaan kartu kredit secara umum meningkat bahkan mencapai di atas 20 persen. Pada saat hari-hari besar, katanya, masyarakat cenderung berbelanja lebih banyak sehingga memicu kenaikan penggunaan kartu kredit.
"(Pada saat festive season) sektornya yang paling dominan adalah sektor ritel, sejauh ini. Seperti shopping, groceries, itu jadi dominan," ujar dia.
Setelah Indonesia pulih dari pandemi COVID-19, Diza menilai tren traveling kini juga mulai menggeliat seiring dengan banyaknya masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan. Momen tersebut turut mendorong peningkatan transaksi kartu kredit Bank Mega di sektor perjalanan.
"Jadi semua yang berhubungan dengan traveling itu kami lihat peningkatannya cukup tajam. Kalau bicara peningkatan saja, tahun kemarin mungkin hampir 30 persen. Tahun sebelumnya 110 persen karena orang sudah mulai bisa jalan-jalan dan studi ke luar negeri juga sudah banyak. Waktu pandemi kan online sehingga mereka tidak bisa bepergian," kata Diza.
Baca juga: Bank Mega tawarkan kemudahan perencanaan kuliah di luar negeri
Baca juga: Laba bersih Bank Mega 2023 turun dipicu kenaikan biaya dana
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024
Tags: