Pemkot Cirebon aktifkan Gedung Bundar jadi zona ekonomi kreatif
23 Februari 2024 17:58 WIB
Sejumlah petugas dari Disbudpar Kota Cirebon saat membersihkan fasilitas di Gedung Bundar, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (23/2/2024). ANTARA/Fathnur Rohman.
Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, mengaktifkan salah satu bangunan bersejarah yakni Gedung Bundar sebagai zona kreatif untuk kegiatan kebudayaan dan pariwisata yang bisa berdampak pada perekonomian warga di daerahnya.
“Untuk aktivasi kemungkinan bisa kami percepat di April atau Mei 2024. Kami sudah mengirimkan surat terkait hal ini ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon Agus Sukmanjaya di Cirebon, Jumat.
Agus menjelaskan pihaknya telah menyiapkan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024, untuk mengaktifkan kembali gedung bergaya arsitektur art deco itu.
Dana itu, kata dia, digunakan untuk keperluan kajian terkait nilai-nilai historis dari Gedung Bundar serta dipakai guna penataan hingga perbaikan beberapa fasilitas di bangunan tersebut.
“Anggaran itu rinciannya Rp10 juta untuk kajian, Rp90 juta digunakan untuk pembenahan infrastukturnya dan zona kreatif Rp80 juta,” ujarnya.
Meskipun terbilang minim, Agus menyebut dana itu sudah cukup untuk menyulap Gedung Bundar menjadi pusat kegiatan kreatif sehingga bisa menambah jumlah destinasi wisata sejarah di Kota Cirebon.
Menurut dia, konsep yang diterapkan di Gedung Bundar yaitu dengan menyediakan ruang dan fasilitas publik untuk mendukung kegiatan kreatif.
Dia mengatakan ruangan atas di gedung tersebut difungsikan sebagai pusat informasi pariwisata, kemudian bagian bawahnya ditata menjadi mini museum. Bahkan nantinya akan ada kedai kopi di dalam Gedung Bundar.
“Zona kreatif itu menjadi sarana masyarakat yang bisa digunakan untuk workshop, ekonomi dan lainnya. Pertimbangannya agar gedung ini bisa berfungsi tanpa menghilangkan nilai cagar budaya,” jelasnya.
Ia menjamin dalam proses aktivasi itu, Disbudpar Kota Cirebon tidak akan menghilangkan nilai estetika dan rupa bangunan tersebut.
Sebab, lanjutnya, Gedung Bundar merupakan salah satu bangunan heritage yang masih berdiri kokoh sampai sekarang.
“Kalau kita lihat lagi kondisi di dalam itu banyak sampah dan kotoran. Jadi kita mulai melakukan tahap persiapan untuk revitalisasi Gedung Bundar,” katanya.
Ia menambahkan bahwa status aset Gedung Bundar itu saat ini berada dalam kewenangan Disbudpar Kota Cirebon, serta dipastikan proses revitalisasi ini tidak akan terhambat.
“Kita harus bangkitkan nilai kebermanfaatan gedung ini, agar keberadaannya tetap memiliki fungsi,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Cirebon luncurkan program wadahi siswa angkat konten budaya
Baca juga: Pemkot Cirebon tambah wisata sejarah untuk tingkatkan kunjungan turis
Baca juga: Pemkot Cirebon bangun museum topeng guna dongkrak kunjungan wisata
“Untuk aktivasi kemungkinan bisa kami percepat di April atau Mei 2024. Kami sudah mengirimkan surat terkait hal ini ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon Agus Sukmanjaya di Cirebon, Jumat.
Agus menjelaskan pihaknya telah menyiapkan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024, untuk mengaktifkan kembali gedung bergaya arsitektur art deco itu.
Dana itu, kata dia, digunakan untuk keperluan kajian terkait nilai-nilai historis dari Gedung Bundar serta dipakai guna penataan hingga perbaikan beberapa fasilitas di bangunan tersebut.
“Anggaran itu rinciannya Rp10 juta untuk kajian, Rp90 juta digunakan untuk pembenahan infrastukturnya dan zona kreatif Rp80 juta,” ujarnya.
Meskipun terbilang minim, Agus menyebut dana itu sudah cukup untuk menyulap Gedung Bundar menjadi pusat kegiatan kreatif sehingga bisa menambah jumlah destinasi wisata sejarah di Kota Cirebon.
Menurut dia, konsep yang diterapkan di Gedung Bundar yaitu dengan menyediakan ruang dan fasilitas publik untuk mendukung kegiatan kreatif.
Dia mengatakan ruangan atas di gedung tersebut difungsikan sebagai pusat informasi pariwisata, kemudian bagian bawahnya ditata menjadi mini museum. Bahkan nantinya akan ada kedai kopi di dalam Gedung Bundar.
“Zona kreatif itu menjadi sarana masyarakat yang bisa digunakan untuk workshop, ekonomi dan lainnya. Pertimbangannya agar gedung ini bisa berfungsi tanpa menghilangkan nilai cagar budaya,” jelasnya.
Ia menjamin dalam proses aktivasi itu, Disbudpar Kota Cirebon tidak akan menghilangkan nilai estetika dan rupa bangunan tersebut.
Sebab, lanjutnya, Gedung Bundar merupakan salah satu bangunan heritage yang masih berdiri kokoh sampai sekarang.
“Kalau kita lihat lagi kondisi di dalam itu banyak sampah dan kotoran. Jadi kita mulai melakukan tahap persiapan untuk revitalisasi Gedung Bundar,” katanya.
Ia menambahkan bahwa status aset Gedung Bundar itu saat ini berada dalam kewenangan Disbudpar Kota Cirebon, serta dipastikan proses revitalisasi ini tidak akan terhambat.
“Kita harus bangkitkan nilai kebermanfaatan gedung ini, agar keberadaannya tetap memiliki fungsi,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Cirebon luncurkan program wadahi siswa angkat konten budaya
Baca juga: Pemkot Cirebon tambah wisata sejarah untuk tingkatkan kunjungan turis
Baca juga: Pemkot Cirebon bangun museum topeng guna dongkrak kunjungan wisata
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: