Ratusan Tatung di Singkawang lakukan ritual cuci jalan
23 Februari 2024 16:22 WIB
Sejumlah Tatung melaksanakan ritual cuci jalan di Vihara Tri Dharma Bumi Raya Singkawang, sebagai persiapan kegiatan Cap Go Meh di Kota Singkawang. (ANTARA/Rudi)
Pontianak (ANTARA) - Ratusan Tatung melakukan ritual cuci jalan di Vihara Tri Dharma Bumi Raya Singkawang sebagai persiapan kegiatan Cap Go Meh yang akan dilaksanakan pada Sabtu (24/2) di Kota Singkawang, Kalimantan Barat..
Saat Tatung melakukan ritual cuci jalan, ribuan orang memenuhi jalan-jalan di Kota Singkawang untuk menyaksikan keunikan itu. Keramaian makin terlihat ketika puncak festival digelar pada hari ke lima belas Imlek.
Sejumlah jalan di Kota Singkawang pun ditutup aparat keamanan agar tak terjadi kemacetan. Orang yang hendak menonton atraksi Tatung, harus rela berjalan kaki beberapa kilometer dari tempat memarkir kendaraannya.
Baca juga: Festival CGM dan Tatung Singkawang ditetapkan sebagai WBTB oleh UNESCO
Momentum ini pun sama sekali tak disia-siakan oleh warga baik yang berasal dari dalam maupun luar Kota Singkawang untuk menyaksikannya. Seorang Youtuber yang cukup terkenal bernama Bobon Santoso mengungkapkan bahwa Festival Cap Go Meh di Singkawang adalah merupakan event terbesar di dunia, kemudian disusul oleh Thailand.
"Festival Cap Go Meh di Singkawang sangat otentik dan luar biasa," katanya.
Menurut dia, event Cap Go Meh merupakan salah satu dasar pariwisata di Kota Singkawang untuk berkembang. "Kepada masyarakat luar mampirlah ke Singkawang untuk menyaksikan ritual Tatung ini," ujarnya.
Baca juga: Tatung Australia dan Malaysia meriahkan CGM Singkawang
"Saya secara pribadi selalu siap untuk mempromosikan event Cap Go Meh Singkawang, bahkan saya datang ke Singkawang juga memang berniat untuk membuat konten. Hal ini merupakan salah satu cara kita untuk mempromosikan budaya kita di Singkawang," ujarnya.
Ia berharap pemerintah agar lebih serius dan modern dalam mengemasnya. Meskipun pada tahun ini Festival Cap Go Meh tidak digelar, kata dia, melalui ritual Tatung ini sama sekali tak mengurangi kemeriahan Cap Go Meh seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Tetap otentik dan meriah, bahkan cukup banyak disaksikan oleh warga baik dari dalam maupun luar Kota Singkawang," katanya.
Baca juga: Tatung dan keunikan Cap Go Meh di Singkawang
Sementara warga Pontianak Lili mengatakan, kedatangannya ke Singkawang selain jalan-jalan juga ingin menyaksikan ritual Tatung yang setiap tahun digelar di Kota Singkawang.
"Saya datang bersama suami sejak Kamis (22/2). Setiap Festival Cap Go Meh di Singkawang saya selalu hadir, tak pernah absen setiap tahun," ujarnya.
Saat Tatung melakukan ritual cuci jalan, ribuan orang memenuhi jalan-jalan di Kota Singkawang untuk menyaksikan keunikan itu. Keramaian makin terlihat ketika puncak festival digelar pada hari ke lima belas Imlek.
Sejumlah jalan di Kota Singkawang pun ditutup aparat keamanan agar tak terjadi kemacetan. Orang yang hendak menonton atraksi Tatung, harus rela berjalan kaki beberapa kilometer dari tempat memarkir kendaraannya.
Baca juga: Festival CGM dan Tatung Singkawang ditetapkan sebagai WBTB oleh UNESCO
Momentum ini pun sama sekali tak disia-siakan oleh warga baik yang berasal dari dalam maupun luar Kota Singkawang untuk menyaksikannya. Seorang Youtuber yang cukup terkenal bernama Bobon Santoso mengungkapkan bahwa Festival Cap Go Meh di Singkawang adalah merupakan event terbesar di dunia, kemudian disusul oleh Thailand.
"Festival Cap Go Meh di Singkawang sangat otentik dan luar biasa," katanya.
Menurut dia, event Cap Go Meh merupakan salah satu dasar pariwisata di Kota Singkawang untuk berkembang. "Kepada masyarakat luar mampirlah ke Singkawang untuk menyaksikan ritual Tatung ini," ujarnya.
Baca juga: Tatung Australia dan Malaysia meriahkan CGM Singkawang
"Saya secara pribadi selalu siap untuk mempromosikan event Cap Go Meh Singkawang, bahkan saya datang ke Singkawang juga memang berniat untuk membuat konten. Hal ini merupakan salah satu cara kita untuk mempromosikan budaya kita di Singkawang," ujarnya.
Ia berharap pemerintah agar lebih serius dan modern dalam mengemasnya. Meskipun pada tahun ini Festival Cap Go Meh tidak digelar, kata dia, melalui ritual Tatung ini sama sekali tak mengurangi kemeriahan Cap Go Meh seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Tetap otentik dan meriah, bahkan cukup banyak disaksikan oleh warga baik dari dalam maupun luar Kota Singkawang," katanya.
Baca juga: Tatung dan keunikan Cap Go Meh di Singkawang
Sementara warga Pontianak Lili mengatakan, kedatangannya ke Singkawang selain jalan-jalan juga ingin menyaksikan ritual Tatung yang setiap tahun digelar di Kota Singkawang.
"Saya datang bersama suami sejak Kamis (22/2). Setiap Festival Cap Go Meh di Singkawang saya selalu hadir, tak pernah absen setiap tahun," ujarnya.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: