Turunkan BAB sembarangan, Bogor bangun tangki septik komunal
23 Februari 2024 15:51 WIB
Pemkot Bogor membangun tangki septik komunal di RT 4/ RW 1 Kelurahan Cikaret, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/2/2024). (ANTARA/Shabrina Zakaria)
Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, membangun 82 unit tangki septik komunal untuk 191 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Cikaret, sebagai upaya menurunkan tingkat buang air besar sembarangan (BABS) sembarangan di kawasan tersebut.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim di Bogor, Jumat, mengatakan pemasangan tangki septik komunal ini diharapkan bisa menunjang program open defecation free (ODF) atau bebas BABS.
Puluhan tangki septik ini, kata Dedie, disalurkan melalui Forum Kota Sehat sebagai pelaksananya, serta merupakan tanggung jawab sosial atau corporate social responsibilty (CSR) dari Perumda Tirta Pakuan dan Baznas Kota Bogor.
“Diharapkan bisa menurunkan tingkat ODF di wilayah Cikaret. Selama ini mungkin salah satu penyumbang yang cukup besar di wilayah Kota Bogor,” kata Dedie.
Lebih lanjut, Dedie mengatakan BABS selama ini menjadi penghambat Kota Bogor untuk mendapat predikat kota sehat. Oleh karena itu, Pemkot Bogor mengejar percepatan ODF di wilayah lewat kombinasi anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), CSR, dan bantuan lainnya.
Baca juga: Dinas SDA DKI rekomendasikan tangki septik ideal untuk rumah tangga
“Supaya Kota Bogor dapat lagi mengikuti program kota sehat dan dapat penilaian sebagai kota sehat. Nah ini yang jadi prioritas kita kejar dalam waktu ke depan agar kesadaran kesehatan publik lebih terasa di masyarakat,” jelasnya.
Dedie menyebut penerima bantuan tangki septik komunal ini berkaitan dengan tingkat stunting, kondisi status kesejahteraan masyarakat dan kondisi rumah tangga.
“Dan tentunya fakta ditemukan rumahnya tidak layak huni dan perlu bantuan pembiayaan dari sumber penanganan yang lain,” ujarnya.
Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Rino Indira Gusniawan mengatakan pembangunan 82 tangki septik komunal ini menggunakan dana sebesar Rp400 juta kerja sama dengan Baznas Kota Bogor.
“Jadi Baznas menghimpun zakat dari beberapa sumber yang akhirnya kita berkolaborasi pembiayaannya. Lalu ada tim Dinas Kesehatan, PUPR, dan Perumkim untuk memastikan model dengan tata cara pemasangannya,” jelasnya.
Rino menyebut masih ada sekitar 1.000 KK di Kelurahan Cikaret yang belum memiliki tangki septik di rumahnya, sehingga target Perumda Tirta Pakuan sebagai pembina wilayah dalam tim percepatan ODF masih banyak.
“Targetnya di Kelurahan Cikaret ini ada 1.000 KK belum memiliki septic tank. Jadi kita targetnya masih panjang. Masih jauh. Ini baru 191 dari 1.000,” kata Rino.
Baca juga: Pemda butuh upaya ajak warga Tanjung Duren Utara hidup sehat
Baca juga: PUPR Baubau akan bangun 600 septik tank di 12 kelurahan
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim di Bogor, Jumat, mengatakan pemasangan tangki septik komunal ini diharapkan bisa menunjang program open defecation free (ODF) atau bebas BABS.
Puluhan tangki septik ini, kata Dedie, disalurkan melalui Forum Kota Sehat sebagai pelaksananya, serta merupakan tanggung jawab sosial atau corporate social responsibilty (CSR) dari Perumda Tirta Pakuan dan Baznas Kota Bogor.
“Diharapkan bisa menurunkan tingkat ODF di wilayah Cikaret. Selama ini mungkin salah satu penyumbang yang cukup besar di wilayah Kota Bogor,” kata Dedie.
Lebih lanjut, Dedie mengatakan BABS selama ini menjadi penghambat Kota Bogor untuk mendapat predikat kota sehat. Oleh karena itu, Pemkot Bogor mengejar percepatan ODF di wilayah lewat kombinasi anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), CSR, dan bantuan lainnya.
Baca juga: Dinas SDA DKI rekomendasikan tangki septik ideal untuk rumah tangga
“Supaya Kota Bogor dapat lagi mengikuti program kota sehat dan dapat penilaian sebagai kota sehat. Nah ini yang jadi prioritas kita kejar dalam waktu ke depan agar kesadaran kesehatan publik lebih terasa di masyarakat,” jelasnya.
Dedie menyebut penerima bantuan tangki septik komunal ini berkaitan dengan tingkat stunting, kondisi status kesejahteraan masyarakat dan kondisi rumah tangga.
“Dan tentunya fakta ditemukan rumahnya tidak layak huni dan perlu bantuan pembiayaan dari sumber penanganan yang lain,” ujarnya.
Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Rino Indira Gusniawan mengatakan pembangunan 82 tangki septik komunal ini menggunakan dana sebesar Rp400 juta kerja sama dengan Baznas Kota Bogor.
“Jadi Baznas menghimpun zakat dari beberapa sumber yang akhirnya kita berkolaborasi pembiayaannya. Lalu ada tim Dinas Kesehatan, PUPR, dan Perumkim untuk memastikan model dengan tata cara pemasangannya,” jelasnya.
Rino menyebut masih ada sekitar 1.000 KK di Kelurahan Cikaret yang belum memiliki tangki septik di rumahnya, sehingga target Perumda Tirta Pakuan sebagai pembina wilayah dalam tim percepatan ODF masih banyak.
“Targetnya di Kelurahan Cikaret ini ada 1.000 KK belum memiliki septic tank. Jadi kita targetnya masih panjang. Masih jauh. Ini baru 191 dari 1.000,” kata Rino.
Baca juga: Pemda butuh upaya ajak warga Tanjung Duren Utara hidup sehat
Baca juga: PUPR Baubau akan bangun 600 septik tank di 12 kelurahan
Pewarta: Shabrina Zakaria
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: