Jakarta (ANTARA News) - Manajer Technical Support Marketing PT NGK Busi Indonesia Asep Dodi Setiasenjaya menyarankan busi sebaiknya diganti secara berkala untuk menjaga kendaraan tetap dalam performa terbaik.




"Bahkan bila busi digunakan dengan benar, penggantian secara berkala tetap diperlukan karena merupakan barang habis pakai," kata Asep Dodi Setiasenjaya di arena Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013, JIEXpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu.

Asep mengatakan busi berfungsi memercikkan bunga api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam mesin. Karena itu, apabila busi tidak berfungsi maksimal, tentu akan memengaruhi performa kendaraan.




Asep mengatakan penggunaan busi dalam jangka waktu lama secara berlebihan akan menyebabkan beberapa gangguan, di antaranya elektroda yang aus dan endapan yang menumpuk.




"Elektroda yang aus akan mengalami kesulitan dalam memercikan bunga api, sedangkan endapan yang menumpuk dapat menimbulkan pembakaran yang tidak normal sehingga menimbulkan masalah termasuk elektroda meleleh," tuturnya.




Lebih lanjut Asep menjelaskan jika bagian tepi elektroda aus dan melemah, percikan api tidak akan terjadi dengan mudah yang menyebabkan gangguan starter dan kehilangan percikan api selama menjalankan kendaraan.




"Akibatnya daya maksimum mesin tidak didapat," ujarnya,




Tumpukan endapan karbon pada akhir pengapian juga dapat menyebabkan kehilangan percikan api dan menghambat starter mesin.




Tumpukan endapan pada busi yang mengalami panas berlebihan dan menyebabkan pembakaran dini dapat menyebabkan pemuaian elektroda busi dan kerusakan mesin.




"Karena itu, cek busi secara berkala dan ganti apabila sudah aus dan endapannya sudah menumpuk," kataya.