Jakarta (ANTARA) - PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) sebagai Subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo pada klaster logistik dan hinterland development menjaga keberlanjutan pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) bertajuk "Teman Nelayan".

SPSL memberikan bantuan dua unit keramba apung untuk budi daya kerang hijau di pesisir laut Jakarta.

Senior Vice President Sekretariat Perusahaan SPSL Kiki M. Hikmat dalam keterangannya di Jakarta, Jumat menyampaikan SPSL sebagai anak perusahaan BUMN berkomitmen untuk terus berfokus pada kegiatan operasional dan bisnis.

"Namun, juga berupaya untuk melaksanakan program TJSL yang menyentuh langsung aspek kehidupan masyarakat yang bertujuan untuk mendukung implementasi ESG (environmental, social, and governance)," kata Kiki.

Melalui Yayasan Cikal Cendikia Salsabila dan kelompok nelayan Rumah Nelayan Indonesia, bantuan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para nelayan sehingga kemudian menciptakan nilai ekonomis yang lebih baik, meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah pelaksanaan program serta dapat mengurangi kerusakan ekosistem laut.

Kiki mengatakan bahwa program TJSL "Teman Nelayan" itu merupakan kegiatan pemberdayaan ekonomi mandiri dan salah satu bentuk kepedulian terhadap alam dan masyarakat, khususnya para nelayan sehingga perusahaan dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memberikan manfaat yang berkelanjutan.

"Kami sangat berharap nelayan di Indonesia khususnya di perairan Pulau Seribu dapat hidup sejahtera," ucap Kiki.

Melalui program tersebut, SPSL turut serta dalam peningkatan kualitas lingkungan atau tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) nomor 14, yaitu ekosistem lautan, di mana keberadaan kerang hijau dapat memberikan dampak positif terhadap keanekaragaman hayati.

Kerang hijau merupakan substrat atau landasan keras untuk meletakkan telur berbagai biota laut dan menjadi struktur berlindung dan sumber makanan berbagai jenis.

Selain itu, program itu juga merupakan salah satu upaya dalam pemberdayaan masyarakat pesisir dengan membantu menyediakan sumber pendapatan dan mata pencaharian yang merupakan penerapan TPB nomor 8, yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.

"Melalui program TJSL ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam membantu pemerintah, sebagaimana arahan Menteri BUMN bahwa program TJSL BUMN agar fokus kepada tiga bidang prioritas, yakni bidang pendidikan, lingkungan serta pengembangan usaha mikro kecil (UMK)," ujar Kiki.

Sementara itu, salah satu pengurus kelompok nelayan Rumah Nelayan Indonesia Umar Pamungkas mengakui program TJSL SPSL tersebut memberikan manfaat. Pasalnya, melalui bantuan yang diberikan, SPSL dapat meningkatkan jumlah kerang hijau yang dapat dibudidaya dan dipanen.

"Bantuan dari SPSL ini sangat bermanfaat bagi kami terutama secara ekonomi. Kegiatan budidaya kerang hijau ini merupakan salah satu sumber mata pencaharian kami selain sebagai nelayan sehingga melalui bantuan ini akan dapat mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan kami," kata Umar.

Menurut dia, dari hasil panen kerang hijau juga dihasilkan berbagai bentuk produk olahan, yaitu kerang hijau kemasan yang sudah dikupas cangkangnya dan sambal kerang.

Baca juga: Subholding Pelindo gandeng FKS perkuat layanan logistik terintegrasi

Baca juga: SPSL luncurkan aplikasi untuk tingkatkan layanan lewat digitalisasi