Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meningkatkan kolaborasi pemasaran sektor pariwisata melalui rapat koordinasi nasional (rakornas). Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf Dwi Marhen Yono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan, rakornas ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kolaborasi pemasaran pariwisata di antara Dinas Pariwisata di seluruh Indonesia.

“Rakornas Pemasaran bertema Collaborative Marketing ini, Kemenparekraf dengan Dinas Pariwisata se-Indonesia berupaya mengedepankan semangat berkolaborasi demi mencapai target pariwisata dan ekonomi kreatif yang semakin tinggi," katanya.

Baca juga: Kemenparekraf: Pikachu Jet GA1 tingkatkan wisata dalam negeri

Kemenparekraf, lanjut dia, memiliki beberapa program unggulan yang dapat disinergikan, seperti paket wisata nusantara yang merupakan kompilasi paket-paket unggulan usulan dari setiap dinas pariwisata dan dipublikasikan di portal indonesia.travel.

Kemudian paket-paket desa wisata dan produk ekonomi kreatif dari seluruh Indonesia yang dikolaborasikan dengan para mitra untuk difasilitasi untuk dimasukkan ke pasarkan lebih luas melalui mitra agen perjalanan online (online travel agent/OTA).

Lalu paket wisata event di Indonesia, baik budaya, seni, karnaval, kuliner, musik, maupun olahraga untuk mendukung 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) maupun event unggulan lainnya.

Baca juga: Kemenparekraf jajaki kolaborasi dengan pemerintah Australia

Sementara itu, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter Bank Indonesia, Handri Adiwilaga mengatakan, di tengah tantangan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terbilang tinggi yakni sebesar 5 persen di 2023.

"Hal ini ditopang oleh konsumsi domestik terutama sektor-sektor yang berhubungan dengan pariwisata seperti transportasi dan jasa-jasa lainnya," ujarnya.

Jumlah kunjungan wisman juga diprediksi memberikan dampak yang signifikan, yakni sepanjang tahun 2023 jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 11,7 juta. Namun angka itu masih jauh di bawah capaian tertinggi wisman sebelum pandemi COVID-19 yang mencapai 16 juta.

Karenanya, ujarnya lagi, butuh kerja keras untuk mendorong wisatawan mancanegara ke Indonesia. Termasuk meningkatkan lama tinggal dan rata-rata pengeluaran wisman.

Melalui rakornas ini juga diharapkan tercipta inovasi, promosi, dan insentif yang dapat dilakukan secara bersama untuk mendorong minat kunjungan wisatawan.