Sydney (ANTARA) - Dengan suhu tertinggi melampaui 40 derajat Celsius, Negara Bagian Victoria di Australia menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serius pada Kamis (22/2).
Larangan menyalakan api di tempat terbuka telah diberlakukan di wilayah Mallee, Wimmera, South West, Northern Country, North Central, dan Central, di saat risiko kebakaran ekstrem diperkirakan mengancam wilayah-wilayah tersebut.
Sebelumnya pada hari yang sama, peringatan darurat telah dikeluarkan untuk beberapa permukiman di wilayah barat Victoria, setelah kobaran api di Bayindeen dan area-area sekitarnya tidak dapat dikendalikan.
Karena masalah keamanan, akses jalan raya Western Highway juga masih ditutup untuk sementara waktu di antara Ararat dan Ballarat, dengan layanan kereta yang menghubungkan kedua kota tersebut juga ditangguhkan.
Chief Officer Otoritas Kebakaran Negara Australia Jason Heffernan mengungkapkan bahwa kondisi pada Kamis tidak hanya akan menyulitkan para petugas pemadam kebakaran dalam mengendalikan kobaran api baru, tetapi juga membuat proses pemadaman kobaran api yang berasal dari kebakaran dahsyat pekan lalu semakin menantang.
Menurut Biro Meteorologi Australia, fenomena cold front diperkirakan akan segera bergerak melintasi Victoria, membawa angin kencang, potensi hujan, guntur, dan badai petir kering.
"Suhu udara dapat turun hingga ke 15 derajat Celsius," menurut badan cuaca tersebut.
Cuaca panas ekstrem tingkatkan risiko karhutla di Victoria, Australia
23 Februari 2024 13:38 WIB
Foto yang disediakan oleh Organisasi Riset Ilmiah dan Industri Persemakmuran (CSIRO) pada 1 Juli 2022 menunjukkan kebakaran hutan di Australia. (Xinhua/HO-(Matt Palmer)
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Tags: