DK PBB sahkan resolusi perlucutan senjata kimia Suriah
28 September 2013 09:27 WIB
Ahli senjata kimia dari PBB, menggunakan masker, membawa kantung plastik berisi contoh dari salah satu lokasi dugaan serangan senjata kimia di lingkungan Ain Tarma, Damaskus, Kamis (29/8). (REUTERS/Mohamed Abdullah )
PBB, New York (ANTARA News) - Dewan Keamanan (DK) PBB pada Jumat dengan suara bulat mensahkan resolusi yang bertujuan membebaskan Suriah dari senjata kimia.
Pemungutan suara tersebut dilakukan setelah Organisasi bagi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) yang merupakan pengawas senjata kimia internasional, menyepakati rencana untuk memusnahkan simpanan senjata kimia Suriah paling lambat sampai pertengahan 2014.
"Dewan Keamanan memutuskan Republik Arab Suriah tak boleh menggunakan, mengembangkan, memproduksi, apalagi memiliki, simpanan atau mempertahankan senjata kimia, atau memindahkan, secara langsung atau tidak langsung, senjata kimia ke Negara lain atau pelaku non-Negara," demikian isi resolusi tersebut.
Langkah tersebut diselesaikan pada Kamis malam oleh kelima anggota tetap badan PBB yang memiliki 15 anggota tersebut --AS, Inggris, Prancis, Rusia dan China, demikian laporan Xinhua.
Satu kelompok pencari fakta telah mengkonfirmasi penggunaan senjata kimia pada 21 Agustus di luar Ibu Kota Suriah, Damaskus. Tapi, para pemeriksa itu tidak mengatakan siapa yang menggunakan senjata tersebut.
(Uu.C003)
Pemungutan suara tersebut dilakukan setelah Organisasi bagi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) yang merupakan pengawas senjata kimia internasional, menyepakati rencana untuk memusnahkan simpanan senjata kimia Suriah paling lambat sampai pertengahan 2014.
"Dewan Keamanan memutuskan Republik Arab Suriah tak boleh menggunakan, mengembangkan, memproduksi, apalagi memiliki, simpanan atau mempertahankan senjata kimia, atau memindahkan, secara langsung atau tidak langsung, senjata kimia ke Negara lain atau pelaku non-Negara," demikian isi resolusi tersebut.
Langkah tersebut diselesaikan pada Kamis malam oleh kelima anggota tetap badan PBB yang memiliki 15 anggota tersebut --AS, Inggris, Prancis, Rusia dan China, demikian laporan Xinhua.
Satu kelompok pencari fakta telah mengkonfirmasi penggunaan senjata kimia pada 21 Agustus di luar Ibu Kota Suriah, Damaskus. Tapi, para pemeriksa itu tidak mengatakan siapa yang menggunakan senjata tersebut.
(Uu.C003)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
Tags: