Madinah (ANTARA News) - Kepala Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah Akhmad Jauhari mengingatkan jamaah haji Indonesia untuk menghindari belanja berlebihan dan lebih memfokuskan diri untuk beribadah.

"Kita kan ke sini tujuannya untuk beribadah, bukan berbelanja. Apa yang kita butuhkan toh di Indonesia sudah banyak, apapun bentuknya suvenir-suvenir itu sudah banyak. Lebih baik beli di sana. Di sini konsentrasi untuk beribadah," ujar Akhmad di sela pengawasan pemberangkatan jamaah haji Kloter 7 Embarkasi Balikpapan di Madinah, Jumat (27/9) malam.

Selain untuk meluruskan niat beribadah, menurut Akhmad, membeli oleh-oleh seadanya juga akan mengurangi insiden tertinggalnya tas atau koper jamaah saat hendak bergerak ke Mekkah karena bagasi bus terbatas, bahkan tidak bisa terangkut karena ada batasan beban bagasi untuk penumpang pesawat saat kembali ke Tanah Air.

Kasus tertinggalnya bagasi karena keterbatasan bagasi juga yang kepenuhan. Salah satunya yang dialami rombongan pada Kloter 17 Embarkasi Jakarta dimana 70 tas tentengan, dan tiga koper besar tidak terangkut bus yang dioperasikan syarikah (perusahaan otobus) Qowafil. Perusahaan itu akhirnya memberangkatkan barang yang tertinggal Jumat ini dengan bus ukuran sedang sehari kemudian.

"Kasus itu terjadi karena koper jamaah yang sudah mulai membesar membuat bagasi bus tidak bisa menampung semua koper, apalagi ada aturan tidak boleh membawa koper besar dalam bus," katanya.

Harga murah dan barang unik memang membuat jamaah haji Indonesia selalu tergiur untuk terus belanja, sehingga ada juga yang terpaksa menambah koper.

Namun sebagian jamaah haji tidak mempermasalahkan soal kelebihan bagasi karena banyak agen logistik yang menawarkan jasa kiriman ke Tanah Air dengan tarif murah, salah satunya adalah Jasa Kiriman Nusantara Travel yang menawarkan harga 10 real per kilogram.

Muslihun dari Kloter Surabaya mengaku tidak pusing walau membeli oleh-oleh sampai lima kilogram yang setengahnya merupakan kurma madinah karena ada jasa kiriman itu.

"Banyak yang menitip membeli Kurma Madinah, jadi saya pakai jasa kirim saja supaya tidak repot," katanya.

(B013/M026)