Jakarta (ANTARA News) - Produsen smartphone Blackberry yang awal
pekan ini menyetujui penawaran pembelian 4,7 miliar dolar AS, menyatakan pada
Jumat (27/9) bahwa pihaknya merugi sebesar 965 juta dolar AS pada kuartal
kedua.
Perusahaan berbasis di Ontario, Kanada, yang sebelumnya memimpin
dalam teknologi ponsel akhirnya disalip oleh saingannya Android dan Apple,
sehingga kehilangan pangsa pasar. Tren ini terus berlangsung berdasarkan
laporan laba terbaru.
“Kami sangat kecewa dengan dengan hasil operasional pada
triwulan ini dan mengumumkan serangkaian perubahan besar untuk mengatasi
kompetisi perangkat keras dan struktur biaya kami,” kata CEO Blackberry,
Thorsten Heins, seperti dikutip dari AFP.
Dia menambahkan perusahaan tersebut sebenarnya telah melakukan
perubahan yang diperlukan untuk menciptakan model bisnis terbaik.
“Kami paham bagaimana kami melewati masa yang tidak pasti,
tapi keuangan perusahaan tetap kuat dengan 2,6 miliar dolar AS pada kas dan
tidak ada utang. Kami fokus pada target pasar dan berkomitmen untuk
menyelesaikan masa transisi kami dengan cepat untuk bisa membangun perusahaan
dengan lebih fokus dan efisien,” kata Heins.
Blackberry pada minggu ini mengumumkan penandatanganan nota
pernyataan minat (LOI) dengan grup Fairfax Financial Holdings Limited yang
berencana mengambil alih perusahaan.
Fairfax, sebuah perusahaan Kanada yang dipimpin miliarder
Prem Watsa, sebelumnya merupakan pemegang saham terbesar Blackberry dengan
penguasaan sekitar 10 persen.
Watsa kemudian mengundurkan diri dari dewan direktur Blackberry pada Agustus ketika pihak Blackberry mengumumkan pencarian
pembeli perusahaan.
Berdasarkan kesepakatan Blackberry-Fairfax,
konsorsium akan menawarkan sembilan dolar AS per lembar saham, sementara
Fairfax akan memberikan kontribusi saham sendiri dalam transaksi.
Pihak Blackberry menyatakan dewan direktur menyetujui rencana tersebut. Setelah uji kelayakan selesai, diharapkan kesepakatan
penjualan bisa dilakukan pada 4 November. Namun demikian, hal tersebut juga
tergantung konsorsium memperoleh pembiayaan.
Blackberry merugi 965 juta dolar kuartal kedua
27 September 2013 22:13 WIB
CEO BlackBerry Thorsten Heins saat berbicara dalam BlackBerry Live 2013 di Orlando. (Inside BlackBerry)
Penerjemah: Anita Permata Dewi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: