Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong organisasi Pengurus Besar Alkhairaat membangun pusat peradaban Islam di wilayah timur Indonesia.

Permintaan itu disampaikan Wapres saat menerima Ketua Dewan Pakar PB Alkhairaat Fadel Muhammad beserta jajaran, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis.

“Saya kira keberadaan Alkhairaat di timur itu penting. Saya ingin adanya pusat peradaban Islam, Islamic Civilization Center. Alkhairaat bisa jadi pusat pengembangan pendidikannya, dan harus menjadi pusat peradaban yang memberi warna,” kata Wapres dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut Wapres, pusat-pusat peradaban tersebut harus dibangun di pusat pendidikan agar membuat Islam semakin berkembang.

“Pusat peradaban harus dibangun di pusat pendidikan seperti Alkhairaat, yang nantinya harus punya pengaruh sampai ke daerah timur sana, hingga ke Papua, karena timur masih memerlukan pengembangan,” ujarnya.

Baca juga: Wapres: Buku KH Said Agil Siroj soal pesantren perkuat citra Islam

Lebih jauh Wapres pun menekankan bahwa pusat peradaban Islam seyogyanya tumbuh di setiap daerah agar bisa membangun Muslim kaffah (seutuhnya) yang memegang komitmen kebangsaan sebagai bangsa Indonesia.

“Saya mendorong di daerah mana pun, di setiap provinsi agar memiliki pusat-pusat peradaban karena kepentingan membangun umat yang berdiri atas prinsip kebangsaan. Kita ingin kualitas umat yang tinggi melalui pusat peradaban,” harapnya.

Dalam pertemuan itu, turut dibahas rencana pelaksanaan Musyawarah Kerja (Mukernas) PB Alkhairaat di Samarinda, Kalimantan Timur pada 26-28 Februari 2024.

Namun, dikarenakan kegiatan tersebut bertepatan dengan agenda kunjungan kerja Wapres ke Selandia Baru yang telah dijadwalkan sebelumnya, maka Wapres akan membuka Mukernas Alkhairaat secara daring.

“Saya senang sekali apabila hadir langsung, tapi waktunya bertepatan dengan kunjungan kerja,” ujarnya.

Sementara itu, dalam keterangan pers usai pertemuan, Sekretaris Jenderal PB Alkhairaat Jamaludin Mariajang mengungkapkan bahwa dipilihnya Samarinda menjadi kota pelaksanaan Mukernas merupakan wujud dukungan organisasi yang lahir pada 1930 ini terhadap Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Mukernas ini adalah tindak lanjut Muktamar 2023. Mukernas ini diselenggarakan di Samarinda karena berkaitan dengan respon keluarga Alkhairaat terhadap kecenderungan baru dengan adanya IKN dan kondisi sosio kultural kawasan Timur Indonesia dengan beragam suku bangsa dan sumber daya alamnya,” jelas Jamaludin.

Baca juga: Menko PMK: Kemiskinan ekstrem menurun di semua provinsi
Baca juga: Wapres sampaikan tiga strategi tuntaskan kemiskinan ekstrem tahun ini