Jakarta (ANTARA News) - Faktor teknikal mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (27/9) ditutup menguat ke posisi 4.423,72 poin setelah sempat melemah dalam empat hari sebelumnya.

IHSG BEI ditutup naik 17,83 poin atau 0,40 persen ke posisi 4.423,72, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 3,47 poin (0,47 persen) ke level 738,97.

Kepala Riset KDB Daewoo Securities, Betrand Reynaldi di Jakarta, Jumat mengatakan IHSG BEI secara teknikal menguat di tengah pelaku pasar saham asing yang masih mengambil posisi lepas saham.

"Asing tercatat melakukan jual bersih saham (net sell) di pasar reguler sebesar Rp52 miliar dengan saham yang paling banyak dijual yakni Semen Indonesia (SMGR), Bank Mandiri (BMRI), indotambang Raya Megah (ITMG), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), dan Express Transindo Utama (TAXI)," kata dia.

Betrand memprediksi bahwa peluang kenaikan bagi indeks BEI masih tetap berlanjut untuk perdagangan awal pekan depan (30/9) di kisaran 4.313-4.576 poin.

Sementara itu, Analis PT Sinarmas Sekuritas, Christandi Rheza Mihardja mengatakan bahwa indeks BEI diperkirakan bergerak berfluktuasi namun dengan kecenderungan menguat di kisaran 4.406-4.450 poin pada awal pekan depan.

Menurut dia, perdagangan pada awal pekan depan akan dipengaruhi oleh beberapa data dari Jepang yang akan dirilis pada awal pekan depan.

Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 109.894 kali dengan volume mencapai 3,55 miliar lembar saham senilai Rp3,963 triliun.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 82,01 poin (0,35 persen) ke level 23.207,04, indeks Nikkei-225 turun 39,05 poin (0,26 persen) ke level 14.760,07, dan Straits Times menguat 16,63 poin (0,50 persen) ke posisi 3.209,77.
(KR-ZMF/R017)