Jakarta (ANTARA News) - Putra pertama almarhum Mun'im Idris, Agus Thoriq, mengungkapkan ayahandanya itu meninggal dunia tepat tiga hari setelah menjalani operasi pengangkatan tumor pankreas.

Dia bercerita, sekitar dua minggu sebelum ayahnya dipanggil oleh Tuhan untuk selamanya, kondisi ayahnya menurun sehingga harus dilarikan ke RS.

"Dari pemeriksaan endoskopi, ternyata ada tumor di pankreas. Akhirnya beliau dioperasi dua minggu kemudian setelah menunggu kondisinya lebih kuat," kata pria yang berprofesi sebagai dokter kandungan itu di Jakarta, Jumat.

Operasi pengangkatan tumor pankreas itu berjalan lancar, kata Agus. Tetapi takdir menentukan lain, pada hari ketiga usai operasi, ajal menjemput pria bernama lengkap Abdul Mun'im Idris itu.

Agus yang berdomisili di Lombok, Nusa Tenggara Barat, mengaku sangat terkejut karena kepergian ayahandanya yang menurut dia, sangat mendadak, karena sebelumnya operasi yang dijalani Mun'im berlangsung lancar.

Dia juga mengungkapkan keluarga tidak berfirasat apa-apa menjelang kematian ahli bedah forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo itu.

"Enggak ada firasat. Kita juga enggak menyangka, tapi mungkin karena sakitnya berat jadi akhirnya seperti ini," katanya.

Agus lalu mengingat kenangan terakhir bersama Mun'im saat merayakan ulang tahun Mun'im di Senggigi, Lombok.

"Kami merayakan ultah beliau yang ke-66 di Lombok pada Mei lalu. Beliau, kami undang untuk merayakan ultah di sana. Semua keluarga besar berkumpul," kata Thoriq sembari mengatakan ayahnya itu berpesan untuk selalu jujur dan pantang menyerah.